Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Pedagang Sayur Dibegal, Rp 13 Juta Amblas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: Ilustrasi

BANYUWANGI – Aksi kejahatan di tengah pandemi korona terus menghantui warga. Pelaku tidak hanya mencuri sembako di toko. Kali ini pelaku lebih beringas. Mereka terang-terangan menyatroni warga yang melintas di jalan raya.

Dilansir dari Radar Banyuwangi – Jawa Pos, korbannya adalah Nasiah (55) seorang penjual sayur asal Lingkungan Gunungsari, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi.

Nasiah dibegal sepulang dari pasar pukul 03.00 dini hari kemarin (3/4/2020). Sepeda motor yang dikendarai korban dipepet orang tak dikenal. Dalam sekejap, tas berisi uang tunai Rp 13.000.000 melayang. Lokasi perampasan tak jauh dari kampus Stikes Banyuwangi.

Foto: Nasiah didampingi Bagio (suaminya)/Radar Banyuwangi – Jawa Pos

Kejadian itu bermula saat Nasiah baru saja berbelanja sayur-mayur di Pasar Tiga Berlian Banyuwangi. Nasiah hendak pulang ke rumahnya di Banjarsari. Kebetulan hari itu dia baru saja mengambil uang tabungan sebesar Rp 12.000.000 dari salah seorang temanya bernama Titin.

Nasiah pun pulang ke rumahnya di Kelurahan Banjarsari melewati Jalan Letkol lstiqlah. Begitu tiba di lampu merah timur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Nasiah melihat ada 3 kendaraan roda dua dari arah selatan. Sedangkan dari arah lain nyaris tidak ada kendaraan satu pun.

Karena tidak menaruh curiga, nenek enam cucu itu melanjutkan perjalanan pulang ke arah barat.

Nah, saat melintasi jalan di sekitar timur kampus Stikes, tiba-tiba ada sepeda motor jenis trail warna oranye menghadang jalan Nasiah.

Disaat yang bersamaan, sebuah motor Yamaha Vixion memepetnya dari arah kiri. Pengemudi Vixion langsung menarik tas berisi uang yang disampirkan Nasiah di pundaknya.

Nasiah yang mengemudikan Honda Beat warna hitam sempat melawan. Dia berusaha sekuat tenaga mempertahankan tas dari tarikan begal.

Bahkan, Nasiah sempat berteriak jika di dalam tasnya tidak ada uang.

“Gak ono picise tas iku. Ojo ditarik terus. Tolong lepaskan,” teriak Nasiah.

Namun, perlawanan Nasiah tidak berlangsung lama. Karena pengendara trail di depanya langsung menodongkan sebilah pisau ke lehernya.

Nasiah pun hanya bisa pasrah. Dia merelakan tas yang dikempitnya dibawa kabur oleh pengendara Vixion.

Tak hanya itu, pria yang dibonceng pengemudi Vixion juga merampas parcel yang saat itu ada di bagian belakang motor yang dikendarai Nasiah.

“Saya tidak bisa melawan, apalagi di depan motor saya ada motor lain yang menutupi. Yang penting nyawa saya selamat,” kata Nasiah.

Setelah sang begal pergi, Nasiah menangis seorang diri di pinggir jalan. Jarum jam saat itu menunjukkan pukul 03.30 dini hari. Baru kemudian datang tukang becak yang kebetulan lewat dan meminta agar Nasiah segera pulang.

“Yang saya tangisi nyawa saya. Untung tidak dibunuh,” ujar Nasiah sesenggukan.

Selanjutnya, pukul 06.00, Nasiah ditemani suaminya Bagio (63) melaporkan kejadian perampasan yang menimpanya ke Mapolsek Giri.

Nasiah menceritakan total uang yang dibawa oleh begal Rp 13.000.000. Rinciannya Rp 12.000.000 uang tabungan dan Rp 1.000.000 sisa uang belanja.

“Itu uang tabungan orang-arang di sini (Banjarsari). Ngambilnya setahun sekali. Padahal waktu saya membawa uang itu tidak ada yang tahu,” kata Nasiah.

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyuwangi tidak segan-segan memberikan tindakan tegas terhadap kawanan begal yang beraksi di Banyuwangi.

Saat ini anggota Resmob telah disebar untuk memburu pelaku begal di dekat kampus Stikes Banyuwangi.

“Anggota Resmob sudah kami terjunkan untuk mengungkap pelaku pembegalan tersebut,” tegas Kasatreskrim AKP M. Solikhin Ferry.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menggalakkan siskamling.

“Jika ada orang yang dicurigai amankan baik-baik, jangan sampai main hakim sendiri,” pintanya.