Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Peduli Pendidikan, Bupati Anas Raih PGRI Award

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Bupati Anas Raih PGRI Award

BANYUWANGI – Bupati Abdullah Azwar Anas, meraih Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Award. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua PGRI Pusat, Unifah Rosyidi, yang didampingi Gubernur Jatim, Soekarwo, dalam peringatan Hari Guru, yang digelar di Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (26/11/2017).

Penghargaan ini atas dedikasi bupati yang berusia 44 tahun, atas kiprah dan kebijakannya yang pro pendidikan.

“Pemerintah daerah merupakan partner PGRI dalam peningkatan kualitas guru. Tiap tahun kami memberikan penghargaan kepada daerah yang memiliki kepedulian pada pendidikan,” kata Unifah di depan sekitar 35.000 guru se-Jawa Timur.

Sebelum memberikan ‎penghargaan, Unifah mengatakan, PGRI melakukan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Dan, Banyuwangi ‎telah memenuhi kriteria yang ditentukan oleh PGRI.

Di bawah kepemimpinan Anas, Banyuwangi melakukan banyak inovasi di bidang pendidikan. Banyuwangi menganggarkan APBD sebanyak Rp 1,3 triliun untuk pendidikan.

Berbagi inovasi seperti beasiswa Banyuwangi Cerdas, pemerataan tenaga pendidik hingga ke pelosok melalui ‎Banyuwangi Mengajar, penyetaraan anak didik melalui Siswa Asuh Sebaya (SAS), dan berbagai inovasi lainnya.

Bahkan baru saja, Anas menaikkan insentif bagi Guru Tidak Tetap (GTT). Dana insentif untuk guru honorer K2 naik hingga 3 kali lipat lebih, dari yang sebelumnya hanya Rp 300 ribu, menjadi Rp 1 juta per bulan.

Anas mengatakan penghargaan ini melecut semangat Banyuwangi untuk terus berbuat sesuatu pada dunia pendidikan.

“Pendidikan merupakan prioritas utama dalam pembangunan. Karena itu, nasib guru harus mendapat perhatian. Itulah sebabnya insentif GTT dinaikkan,” kata Anas.

“Kenaikan insentif ini sebagai bentuk reward atas kerja keras para guru yang telah memberikan karya nyata,” imbuhnya.

Anas mengatakan, keputusan menaikkan insentif ini diambil seiring naiknya penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banyuwangi.

Dari target yang dipatok sebesar Rp 388,1 miliar, realisasinya kini mencapai Rp 527 miliar. Kenaikan 35,71 persen tersebut menurut Anas, harus dirasakan rakyat.