Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pejabat Kemendes PDTT Benchmarking‎ di Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

 

BANYUWANGI – Sebanyak 29 pejabat eselon III Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan kunjungan ke Banyuwangi.

Dipimpin Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kemendes PDTT, Sumarlan, para pejabat melihat beragam inovasi pelayanan publik di Banyuwangi.

‎Rombongan ini adalah peserta benchmarking Pelatihan Kepemimpinan (diklatpim) Tingkat III di kementerian tersebut. Selama lima hari, mereka akan mengeksplorasi sejumlah lokasi layanan publik di Bumi Blambagan.

Mulai dari Lounge Pelayanan Publik, Mal Pelayanan Publik, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), serta program “smart kampung” Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah. Mereka berada di Banyuwangi selama lima hari, sejak Selasa (7/8/2018).

“Banyuwangi kaya inovasi. Kami harap, para peserta diklatpim bisa belajar dan mengadopsi inovasi dari setiap lokus untuk kemudian diterapkan di tempatnya masing-masing. Sehingga rate kinerja di Kemendes PDTT bisa semakin meningkat,” kata Sumarlan.

Saat berkunjung di Lounge Pelayanan Publik, Sumarlan dan jajaran Kemendes PDTT mengakses berbagai program inovasi daerah di ujung timur Jawa ini.

Misalnya, e-village budgetting (evb) yang meningkatkan tata kelola keuangan desa, dan e-monitoring system (ems) yang memantau perkembangan proyek fisik di desa.

“Kami tertarik dengan sistem pengelolaan keuangan tersebut yang telah mengintegrasikan mulai perencanaan, tata kelola, hingga evaluasi keuangan daerah dengan memanfaatkan teknologi informasi. Tidak hanya pada level kabupaten, tapi juga ke desa dengan e-village budgeting dan e-monitoring system,” kata dia.

Sumarlan juga memiliki alasan lain dari kunjungan ini. Dirinya ingin belajar strategi mengembangkan daerah dari Banyuwangi untuk ditularkan ke daerah asalnya di Pati, jawa Tengah.

“Saya ini berasal dari kampung. Tentu tidak berlebihan kalau saya ingin kampung halaman saya bisa maju. Pengalaman ini akan saya ceritakan saat mudik nanti agar menjadi motivasi. Tentu tidak sama persis seperti Banyuwangi, karena potensi daerah kami lain,” imbuhnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih kepada Kemendes PDTT yang terus mendukung pembangunan di Banyuwangi. Kemendes PDTT selama ini terus mendorong inovasi yang dilakukan Banyuwangi.

“Terima kasih untuk Kementerian Desa yang terus bekerja mendorong pengembangan Banyuwangi. Menteri Desa Pak Eko Sandjojo visioner, ini ditopang oleh sekretaris jenderal kementeriannya Pak Anwar Sanusi yang paham peta masalah. Jadi klop,” ujarnya.

Anas mengatakan, dipilihnya Banyuwangi sebagai lokasi diklat kepemimpinan Kemendes PDTT adalah apresiasi yang akan memotivasi daerahnya untuk menjadi lebih baik lagi.

“Kita harus semakin aktif dan kreatif menciptakan karya-karya baru sehingga Banyuwangi menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Sehingga, orang ke Banyuwangi bukan hanya karena destinasinya, tapi juga karena prestasi dan karya yang mampu kita suguhkan,” kata Anas.