Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Pelaku Jotosan Maut Diringkus

Andri Nurdiansyah
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Andri Nurdiansyah

GLAGAH – Gerak cepat aparat Polsek Glagah dalam memburu tersangka penganiayaan yang mengakibatkan korban meregang nyawa membuahkan hasil. Dalam tempo kurang dari 12 jam, aparat berhasil menciduk pelaku kekerasan tersebut.

Tersangka “jotosan maut” itu adalah Andri Nurdiansyah, 26, warga Lingkungan Krajan, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah. Informasi yang berhasil dihimpun wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, keberhasilan aparat mengungkap identitas pelaku berkat keterangan sejumlah saksi mata.

Sebelum memukul Kholik Bahtiar, 23, hingga terjatuh dari motor dan tewas di Jalan Widuri, Kelurahan Banjarsari, tersangka mengaku bahwa dirinya adalah warga sekitar. Sejumlah saksi berhasil mengidentifikasi ciri-ciri fisik tersangka.

Apalagi, saat memukul, tersangka yang juga mengendarai sepeda motor tersebut tidak mengenakan helm. Polisi bergerak cepat memburu tersangka. Akhirnya, pemuda berperawakan kurus, kulit sawo matang, dan rambut jabrik itu bisa ditangkap dengan mudah Minggu siang (28/10).

Kapolsek Glagah AKP Jupriadi mengakui, pihaknya sudah meringkus tersangka penganiayaan yang mengakibatkan korban meregang nyawa tersebut. “Sesaat setelah kejadian, kita langsung memeriksa sejumlah saksi mata, termasuk rekan-rekan korban. Atas keterangan saksisaksi itu, kita berhasil meringkus dia (Andri),” ujarnya saat dikonfirmasi di Polsek Glagah kemarin (29/10).

Kapolsek Jupriadi men jelas kan, kejadian memilukan yang menimpa Kholik tersebut dilatarbelakangi ketersinggungan. Sesaat sebelum pemukulan, beberapa rekan korban menggeber sepeda motor hingga menimbulkan suara berisik. Andri yang berpapasan dengan rombongan korban tersebut tidak terima lingkungannya dibuat gaduh. Andri langsung memutar kendaraannya.

Seketika itu, dia langsung melayangkan bogem mentah ke wajah korban hingga korban jatuh dari motor. “Peristiwa itu dilatarbelakangi ketersinggungan. Padahal, dari keterangan rekan-rekan korban, mereka hanya berusaha menghindari lubang jalan,” pa parnya. Menurut Jupriadi, sebelum memukul korban, tersangka sempat mengonsumsi minuman keras (miras) di salah satu tempat karaoke di Banyuwangi.

Ironisnya, hal serupa juga dilakukan korban bersama delapan rekannya. Sebelum berkeliling kota mengendarai sejumlah sepeda motor, kor ban dan rekan-rekannya juga menggelar pesta miras di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi. “Bisa jadi karena kondisi fi sik korban lemah pasca mengonsumsi miras, korban langsung terjatuh dari sepeda motor saat dipukul pelaku,” jelas kapolsek. Jupriadi menambahkan, saat terjatuh dari motor, kepala korban membentur aspal hingga mengakibatkan pendarahan di otak.

Terlebih, saat kejadian, korban yang ting gal di Jalan Kembang Waru, Kelurahan Karangrejo, itu tidak meng gunakan helm. “Hasil otopsi, penyebab kematian korban adalah pendarahan di otak. Pipi korban hanya mengalami lebam,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, nahas menimpa Kholik Bahtiar. Pemuda itu tewas karena m engalami pendarahan otak. Petaka itu dipicu bogem mentah orang tidak dikenal yang mengakibatkan korban jatuh dari sepeda motor sekitar pukul 23.00 Sabtu lalu (27/10).

Kala itu, korban bersama delapan rekannya berkeliling kota menunggangi beberapa unit sepeda motor. Sesampai di sekitar Hotel Warata, Kelurahan Ban jarsari, Kecamatan Glagah, Kholik yang dibonceng seorang rekannya itu tiba-tiba dipukul orang tidak dikenal yang melintas dari arah berlawanan. Aki batnya, korban terjatuh dari motor hingga terkapar di aspal. Kuat dugaan, peristiwa itu dipicu ketersinggungan aki bat beberapa rekan korban menggeber sepeda motornya. (radar)