Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Event  

Pelari Kenya Juarai Banyuwangi Ijen Green Run 2018

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Pelari Kenya kembali sukses menjuarai Banyuwangi Ijen Green Run 2018. James Karanja berjaya di kategori putra 33K sementara kategori putri menjadi milik pelari Indonesia, Ruth Theresia.

Karanja berhasil menjadi pelari pertama yang melintasi garis finis di Lapangan Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi Minggu (8/4), dengan waktu 2 jam 33 menit 21 detik. Posisi kedua dan ketiga juga disabet pelari senegaranya, yakni Denni Isika dan Samson Karega.

Karanja mengaku sangat senang bisa menjadi juara pertama di even Ijen Green Run ini. Rute pegunungan yang dilaluinya membuatnya sangat terkesan karena hawanya yang segar sehingga membuat dirinya lebih semangat untuk berlari.

Karanja merupakan pelari professional yang biasa mengikuti lomba lari di negara-negara Asia seperti Thailand, Brunei Darussalam, Singapura dan Malaysia.

Sementara itu, juara bertahan Ruth Theresia masih menjadi yang tercepat di lintasan 33K Open Women. Ruth berhasil mengalahkan para pesaingnya usai finish tercepat dengan waktu 3 jam 50 menit.

“Saya senang bisa menang lagi event ini. Rutenya familiar sehingga membantu saya meraih juara ini,” ujar pelari yang pernah menang lomba lari 100K di Thailand tersebut.

Sementara di kategori nasional, pelari Hadi Firmansah menjadi yang tercepat di lintasan 33 K Open Men. Dia mencatatkan waktu 2 jam 49 menit, diikuti Elius Palunsu dengan catatan waktu 3 jam 10 menit.

Banyuwangi Ijen Green Run Ijen merupakan ajang sport tourism, wisata yang dipadu dengan olahraga. Selain mereka berlari menyusuri kaki Gunung Ijen yang terkenal dengan “blue fire”-nya, mereka juga menikmati tradisi lokal Banyuwangi.

Even Green Run tidak hanya diikuti para atlet profesional dan penghobi lari. Even ini juga menjadi daya tarik pariwisata yang menyedot kedatangan pengunjung. Banyuwangi Ijen Green Run tahun ini merupakan kali ketiga pelaksanaannya.

Lomba lari ini diikuti oleh 782 peserta manca negara dari 14 negara serta dari berbagai kota di Indonesia. Tercatat ada peserta dari Kenya yang merupakan salah satu negara penghasil pelari di dunia, Prancis, dan Belgia. Peserta dari luar kota yang turut dalam lomba ini antara lain dari Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Bandung, Palembang, Semarang, Lombok, Medan, Malang, dan kota lain di Jawa Timur.

Pelepasan Ijen Green Run didahului dengan atraksi unik, para pelari diajak minum air legen (air nira), minuman tradisional yang banyak dihasilkan oleh masyarakat setempat.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang melepas lomba lari trail run tersebut mengaku, even ini tidak hanya kompetisi olahraga tapi juga sebuah even turisme dimana pelari bisa menikmati pemandangan alam Ijen yang indah di sepanjang lintasan.

“Kami terus mendorong pengembangan sport tourism (olahraga berbalut pariwisata). Banyuwangi sangat cocok dikembangkan untuk sport tourism, mengingat potensi alamnya yang mendukung,” pungkasnya.