Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pembangunan IPAL Tetap Dilanjutkan

PAGAR BETIS: Sejumlah petugas Satpol PP membentuk barisan di lokasi pembangunan IPAL Terpadu di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
PAGAR BETIS: Sejumlah petugas Satpol PP membentuk barisan di lokasi pembangunan IPAL Terpadu di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar.

MUNCAR – Kelanjutan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terpadu di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, belum ada kejelasan hingga kemarin. Meski begitu, Pemkab Banyuwangi melalui Badan Lingkungan Hidup Banyuwangi memastikan bahwa proyek tersebut akan tetap berlanjut.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi, Khusnul Khotimah, menegaskan bahwa pembangunan proyek yang menelan anggaran hampir Rp 10 miliar itu tetap berjalan. Dia menyatakan, pembangunan IPAL tersebut sudah melalui kajian cukup panjang.

Artinya, lokasi IPAL tersebut sudah tepat. ‘’Kajian lingkungan sudah pas,’’ tegas Khusnul kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Awalnya, lokasi tersebut tidak diperuntukkan mengolah limbah, tapi hanya menampung limbah. ‘’Tahun 2010, lokasi itu hanya digunakan menampung saja. Setelah melalui pengkajian mendalam, tempat itu sekaligus digunakan mengolah limbah,” terangnya.

Pada tahun 2010, rencana pengolahan air limbah dibangun di Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. ‘’Tetapi, sudah diputuskan pengolahan dijadikan satu,’’ bebernya. Jadi, pengolahan air limbah tersebut dijamin tidak menimbulkan bau. Oleh karena itu, warga yang berpikir akan terkena dampak akibat bau limbah tersebut perlu diingatkan. ‘’Sekali lagi saya tegaskan, IPAL tersebut tidak bau. Warga tidak perlu khawatir,’’ tandasnya.

IPAL tersebut bakal digunakan 8 pabrik yang semua berada di Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar. Pabrik-pabrik itu, antara lain UD Air Buana, UD Sinar Tratas, PT Kama Pris, PT Unggul Inti Samudra, UD Segara Tani, dan CV Pasific Harvest. ‘’UD Berkat Hasil Laut dihitung dua, karena ada dua tempat yang saling berhadapan,” pungkasnya. (radar)