Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pemkab Banyuwangi Ajukan Alat Pendeteksi Dini Tsunami ke BNPB

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi mengajukan alat pendeteksi dini Tsunami atau Early Warning System (EWS) ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pasalnya, sepanjang 100 Km lebih garis pantai Banyuwangi berpotensi tsunami jika terjadi gempa dahsyat.

“Kami sudah ajukan ke pusat (BNPB). Sebenarnya Banyuwangi pernah memiliki alat pendeteksi Tsunami, namun alat tersebut saat ini tidak berfungsi karena rusak,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Selasa (2/10/2018).

Anas menambahkan, saat ini hanya ada dua alat yang beroperasi. Alat pendeteksi dini tsunami tersebut bantuan dari BMKG Banyuwangi. Sedangkan alat yang rusak ini bantuan dari BNPB.

“Ini bersama program nasional kita teruskan ke pemerintah pusat. Kami memahami panjang garis pantai Indonesia luas sekali, maka prioritas pemerintah tentu banyak. Saya belum tahu apakah Banyuwangi menjadi bagian prioritas kita serahkan ke pemerintah pusat,” tambah Anas.

Rusaknya alat pendeteksi tsunami itu, lanjut Anas, karena ada sejumlah hal. Namun sebagian besar rusak karena komponenya dicuri orang tidak bertanggung jawab. Anas mengharapkan permohonan bantuan alat pendeteksi dini tsunami bisa direalisasi oleh BNPB.

Sebelumnya Banyuwangi memiliki 7 EWS yang dipasang di sekitar pantai selatan Banyuwangi. Namun sayang, EWS yang merupakan bantuan BNBP pada tahun 2013 lalu rusak. Kerusakan kebanyakan beberapa komponen dicuri. Seperti aki dan pendeteksi gempa.

Sekedar diketahui, pada tahun 1994 silam gempa disusul tsunami pernah menerjang pesisir Selatan Banyuwangi. Akibat dari bencana itu, sekitar 200-an orang meninggal dunia dan ratusan bangunan rusak.