Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pemkab Banyuwangi Kembangkan Wisata Pelayanan Publik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi terus berinovasi dengan pengembangan pariwisata model baru, salah satunya mengembangkan wisata pelayanan publik. Yakni, menjadikan pusat pusat pelayanan publik di daerah sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Usai rapat bersama sejumlah dinas, Selasa (6/2), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, selama ini Banyuwangi telah dikenal sebagai destinasi wisata dengan pesona alam dan kekayaan seni-budaya yang dibalut dalam berbagai festival.

“Kami ingin ada lokomotif wisata baru yaitu dengan menjadikan sektor-sektor pelayanan publik sebagai destinasi wisata yang menarik, seperti yang sudah banyak dilakukan di negara-negara maju,” ujar Bupati Anas.

Dia menjelaskan, inovasi pelayanan publik Pemkab Banyuwangi selama ini telah mendapat pengakuan, baik dari dalam maupun luar negeri. Telah banyak daerah berkunjung ke Banyuwangi untuk melakukan kolaborasi guna meningkatkan pelayanan publik.

“Wisata studi pelayanan publik ini telah ikut berkontribusi menggerakkan ekonomi lokal, karena jumlahnya dalam setahun bisa mencapai 100.000 orang,” tutur Bupati Anas.

Tercatat ada lebih dari 20 program pelayanan publik Banyuwangi yang diadopsi berbagai daerah lain di Indonesia.

Bupati Anas mengaku, pihaknya merangkainya sebagai kolaborasi, karena Banyuwangi juga belajar dari daerah-daerah tersebut. Dia mencontohkan program “Smart Kampung” yang menjadikan desa sebagai ujung tombak pelayanan publik dan pusat kegiatan budaya serta ekonomi kreatif warga, yang hampir setiap hari kedatangan aparat birokrasi dari daerah lain untuk belajar.

“Berbagai jenis pelayanan publik juga akan dikemas sebagai destinasi, seperti kantor desa yang pelayanannnya sudah smart office dan Mall Pelayanan Publik. Bahkan bidang pengairan akan ditata irigasi yang bagus dan bisa dinikmati,” paparnya.

Bupati Anas mencontohkan bidang lain yang dikembangkan, seperti program Rantang Kasih yang mendistribusikan makanan bergizi bagi warga lansia kurang mampu. Juga ada program Garda Ampuh dengan tabungan pendidikan dan bantuan uang saku.

“Program-program itu akan bisa meningkatkan empati pengunjung terhadap sesame,” kata Bupati Anas.

Nantinya juga diharapkan bisa membuka jejaring charity para wisatawan yang memiliki kepedulian. Misalnya saja, wisatawan yang berkunjung ke rumah lansia ataupun lembaga-lembaga sosial lainnya yang ada di Banyuwangi, di harapkan wisatawan yang memiliki empati sosial tinggi akan ikut serta berdonasi.

“Karena Banyuwangi punya concern yang tinggi terhadap penanganan masalah social,” imbuhnya.

Bupati Anas berharap destinasi wisata pelayanan publik tersebut tidak hanya menjadi magnet baru bagi datangnya wisatawan, tapi juga menjadi cara untuk meningkatkan motivasi bagi para aparat pelaksana pelayanan publik.

Hal ini terbukti, seperti di Desa Kampunganyar, Desa Tamansari dan Desa Ketapang yang selama ini hampir setiap hari dikunjungi berbagai daerah di Indonesia, aparat desa di sana semakin rajin dan profesional dalam menjalankan tugas karena mereka ingin menunjukkan yang terbaik.

“Kami yakin, dengan sejumlah prestasi baru seperti penghargaan pariwisata ASEAN dan kembali mendapatkan nilai A atau terbaik se-Indonesia untuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), bisa semakin menarik minat untuk pengembangan wisata pelayanan public,” pungkas Bupati Anas.