Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pemkab Gandeng Baznas Atasi Masalah Kemiskinan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

 

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi gandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam mengentaskan masalah kemiskinan.

Pada tahun 2017 lalu tercatat Baznas berhasil menghimpun dana sebesar Rp 2,22 miliar. Dana itu telah didistribusikan secara keseluruhan kepada warga miskin sinergis dengan program pengentasan kemiskinan pemkab.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sangat mengapresiasi Baznas yang menyalurkan dananya seiring dengan program pemkab.

“Selama ini, penyaluran dana Baznas mengacu pada data Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Banyuwangi,” ungkap Bupati Anas.

Anas mengatakan, angka kemiskinan di Banyuwangi terus mengalami penurunan berkat kerja keroyokan semua pihak, termasuk Baznas. Sinergi ini diharapkan terus dilakukan, sehingga segala permasalahan sosial yang ada di daerah dapat segera tertangani.

Saat memberikan sambutannya lewat sambungan Facetime pada rapat koordinasi (rakor) Baznas, SKPD, Camat, dan KUA di Ruang Rapat Minakjinggo, Rabu (7/3), Bupati Anas meminta Baznas dalam menyalurkan dananya ke depan untuk memanfaatkan aplikasi Jalin Kasih.

Pemkab tengah merampungkan aplikasi pengentasan kemiskinan terintegrasi yang diberi nama ”Jalin Kasih”. Aplikasi ini berisi data digital semua masalah kemiskinan yang sangat rinci berbasis geospasial.

Aplikasi Jalin Kasih memuat berbagai program penanggulangan kemiskinan seperti program distribusi makanan bergizi untuk lansia miskin Rantang Kasih, Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh), Bedah Rumah, Jemput Bola Rawat Warga Sakit, dan beasiswa Banyuwangi Cerdas.

Rakor tersebut dibuka Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Djajat Sudrajat. Dari data yang ada, angka kemiskinan di Banyuwangi terus menunjukkan penurunan. Dari 20,09 persen pada tahun 2010, turun menjadi 8,64 persen di tahun 2017.

“Jika ini disinkronkan dengan Baznas, target mustahik (penerima zakat) akan lebih tepat sasaran. Karena data ini valid, sehingga yang menerima zakat nanti benar-benar orang yang memang miskin,” papar Bupati Anas.

Bahkan, jika dilapangan Baznas ternyata menemukan warga miskin yang luput sasaran pendataan, bisa memberitahu pemerintah daerah untuk dilakukan update datanya.

Bupati Anas juga menyemangati agar Baznas lebih kreatif mencari cara baru untuk mengoptimalkan penghimpunan zakat, tidak hanya dari Aparat Sipil negara.

Sementara itu, Ketua Komisioner Baznas Banyuwangi Samsuddin Adlawi merinci dana yang berhasil dihimpun pada 2017 sebesar Rp. 1,88 miliar dan Infaq sebesar Rp. 332,7 juta dengan total dana Rp. 2,22 miliar. Dari jumlah tersebut, telah terdistribusi kepada mustahik sebanyak Rp. 2,33 miliar atau sebesar 105 persen.

“Lembaga pengelola zakat ini telah menyalurkan bantuan kepada warga yang berhak menerima, di mana bantuan yang diberikan tersebut seiring dengan program kemiskinan pemkab,” tutur Samsudin.

Menurutnya, tahun ini, Baznas juga menargetkan akan membedah 100 rumah warga miskin yang tidak masuk dalam program bedah rumah yang didanai Dana Desa (DD). Selain itu, juga ada beasiswa bagi warga miskin yang belum terdaftar di Beasiswa Banyuwangi Cerdas.

“Sehingga, dengan kolaborasi ini permasalahan sosial di Banyuwangi diharapkan lebih cepat teratasi, khususnya terkait pengentasan kemiskinan,” pungkas Samsudin.