Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pemuda di Kalipuro Ditemukan Tewas Gantung Diri

Jasad Khairul Anam diotopsi luar oleh tim medis dan polisi di rumah duka, Rabu (13/12/2017) malam.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Jasad Khairul Anam diotopsi luar oleh tim medis dan polisi di rumah duka, Rabu (13/12/2017) malam.

BANYUWANGI – Ratusan warga dibuat heboh dengan insiden gantung diri, Rabu (13/12/2017). Khairul Anam, 22, warga Dusun Pekarangan, Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tak lazim tersebut.

Khairul yang merupakan putra dari almarhum Bapak Nalim dan Ibu Ropah, 45, tewas menggantung di dapur rumahnya sekitar pukul 16.30. Oleh warga setempat dan polisi, korban selanjutnya dievakuasi dari gantungannya.

Kabar tewasnya korban kontan mengundang perhatian banyak orang. “Tidak ada yang mengira kalau dia seperti ini,” kata Salwati, 44, bibik korban.

Korban sebenarnya sudah tidak tinggal di rumah Dusun Pekarangan, Desa Kelir. Beberapa waktu lalu, Khairul pindah bersama ibunya, Ropah, 44, di Dusun Suko, Kelurahan Gombeng.

Namun, dua hari yang lalu, dirinya pulang ke rumah Dusun Pekarangan. Dia mengambil tali jemuran di halaman rumahnya. Korban selanjutnya masuk ke dalam rumah melewati genteng dapur. “Dia naik pakai tangga dari belakang rumah,” kata Salwati.

Dengan tali tampar jemuran pakaian itu lah, Anam mengahiri hidupnya. Usai membobol genteng, dia mengikatkan tali tampar di kayu dapur. Korban pun meninggal dunia.

Jasad korban selanjutnya diketahui kali pertama oleh ibu angkatnya, Hikmah. Saat itu, Hikmah kebingungan karena tali jemuran tidak ada di halaman rumah kosong tersebut.

“Karena tidak bisa menjemur pakaian, ibu Hikmah masuk melewati pintu dapur karena kunci rumah ini dipegang Bu Hikmah,” jelas Salwati.

Pada saat Hikmah masuk ke dapur, dirinya langsung berteriak-teriak melihat jasad korban menggantung di dapur selatan. “Saya langsung keluar rumah dan ikut teriak minta tolong. Warga kemudian datang ke sini,” bebernya.

Salwati dan keluarga yang ditinggalkan mengaku pasrah dengan kejadian tersebut. “Semuanya sudah terjadi, sekarang semua sibuk mengurus jasad korban,” ungkapnya.(radar)