Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pemudik asal Banyuwangi Ditemukan Tewas di Kebun Jeruk

Foto: detik
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: detik

BANYUWANGI – Seorang pemudik asal Grobogan, Jawa tengah, yang diketahui bernama Maryadi (47) ditemukan tewas di kebun jeruk kerabatnya, Kamis (13/6/2019) pagi.

Dilansir dari detikcom, setelah berpamitan dengan keluarga besarnya pulang ke Jawa Tengah, namun tak sampai ke tujuan malah ditemukan tak bernyawa di kebun jeruk Dusun Krajan, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi.

Korban sejatinya lahir di Banyuwangi. Setelah menikah, dia menetap di Jawa Tengah.

Korban berada di tanah kelahirannya dalam rangka berlebaran ke kediaman keluarga besarnya di Dusun Krajan RT 01 RW 03 Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh pasangan Suwarno (60) dan Suparmi (50) saat keduanya hendak membersihkan kebun jeruk miliknya yang bersebelahan dengan kebun jeruk milik Tumilah yang merupakan kakak kandung korban.

Ketika itu keduanya melihat mayat lelaki tertelungkup di bawah pohon jeruk. Pasutri itu kemudian mengabarkan kepada warga dan perangkat desa hingga diteruskan ke pihak kepolisian.

“Maryadi tiba di Banyuwangi, Sabtu (8/6/2019). Pada Minggu (9/6/2019) sekitar pukul 09.00 WIB, korban pamit pulang ke Jawa Tengah diantar keponakannya bernama Feri Verdian sampai di Simpang Tiga Cluring dekat Sate Bagong untuk menunggu bus,” ujar Kapolsek Cluring Iptu Bejo Madreas.

“Ternyata korban tak sampai ke Grobogan, justru diketahui meninggal dunia di kebun jeruk milik kerabatnya pada Kamis (13/6/2019) jam 06.00 WIB,” imbuhnya.

Tumilah sempat bertanya kepada istri Maryadi apakah adiknya sudah tiba Grobogan. Tapi jawaban istri korban mengejutkan karena Maryadi belum tiba di Jawa Tengah.

“Istrinya bilang belum sampai. Lah, hari ini malah ditemukan meninggal dunia di kebun jeruk milik kakaknya sendiri, Pak Tumilah,” terang Bejo.

Sementara itu, hasil pemeriksaan medis dari petugas Puskesmas Benculuk tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Diduga Maryadi meninggal sekitar 3 hari lalu.

Beberapa kartu identitas milik korban, seperti KTP, SIM dan uang tunai Rp 1,6 juta utuh.

“Berdasarkan keterangan keluarga, korban diketahui memiliki riwayat penyakit lambung dan malaria,” beber Bejo.

Saat ini korban telah dimakamkan di TPU Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring. Pihak keluarga menerima atas kematian korban seraya menolak autopsi yang diminta aparat Polsek Cluring.

Kematian Maryadi dianggap oleh pihak keluarga sebagai musibah dan tidak menuntut secara hukum.

“Pihak keluarga bersedia membuat surat pernyataan penolakan autopsi. Setelah itu jasad korban kami serahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan,” pungkasnya.