Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pemudik ke Sapeken Keleleran

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ratusan pemudik terpaksa menginap di Pelabuhan Tanjungwangi, Jumat dini hari (23/6/2017) karena tidak mendapatkan tiket kapal mudik ke Sapeken.

Sebagian Calon Penumpang Belum Mengantongi Tiket

KALIPURO – Mudik gratis menuju Pulau Sapeken yang digelar Dishub Jatim masih diliputi masalah. Setelah Kapal Prima Nusantara 01 mengalami masalah pada mesin, kemarin (22/6) ratusan calon penumpang telantar di pelabuhan Tanjung Wangi.

Mereka belum bisa diberangkatkan karena masih menunggu jadwal keberangkatan kapal hari ini (23/6). Ada 350 calon penumpang yang menunggu pemberangkatan. Sembari menunggu kapal datang, mereka hanya bisa klesotan di ruang tunggu pelabuhan Tanjung Wangi milik Pelindo.

Mereka rela tidur beralaskan tikar dan terpal yang sudah disediakan oleh pihak PT. Pelindo III, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, Kementerian, Sosial serta Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Pihak Kemensos dibantu oleh Tagana dan Basarnas menyedikan truk dapur umum untuk kebutuhan para calon penumpang gratis. Bantuan truk dapur tersebut dijadwalkan selama dua hari berada di pelabuhan Tanjung Wangi. Ada sebanyak 41 orang personel dari Tagana untuk menyiapkan nasi bungkus untuk para calon mudik gratis.

“Kami datang ke lokasi mulai hari rabu . (21/6). Kami menyiapkan nasi bungkus untuk sahur dan buka puasa kepada calon penumpang mudik gratis,” Suparto, koordinator harian Tagana. Tagana menyiapkan 400 nasi bungkus dan dibagikan untuk calon penumpang mudik gratis.

Semua alat dan bahan makanan sudah disiapkan di dalam truk dapur dari kemensos Banyuwangi. Bantuan truk dapur umum ini merupakan permintaan dari Dishub Banyuwangi. “Bantuan ini permintaan dari Dishub agar calon penumpang mudik gratis bisa terbantu dengan truk dapur umum ini,” ungkap Suparto.

Menu yang disajikan oleh Tagana cukup lengkap dan bervariatif. Di antaranya ada ikan laut, telur, mie dan juga ada bubur kacang hijau. Para calon penumpang sangat senang dengan adanya bantuan truk dapur umum tersebut. Mereka bisa sedikit berhemat dan tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk membeli makanan.

”Meskipun dengan menu seadanya bisa membantu dan gratis juga nasi bungkusnya,” papar Dastini, calon penumpang mudik gratis. Sebenarnya para pemudik yang berasal dari pulau Sapeken ini rata-rata berpendapatan menengah keatas.

Meskipun tiket tidak di peruntukan untuk gratis mereka juga mampu membeli tiket berbayar. Mereka hanya ingin pulang secepatnya ke kampung halaman untuk berkumpul merayakan lebaran. Tetapi kuota penumpang dan tiket dibatasi oleh petugas.

“Kebanyakan calon penumpang datang ke pelabuhan tidak membawa tiket. Mereka berpikir di pelabuhan sudah disediakan loket dan tersedia tiket. Tapi ternyata tiket sudah habis jadi tidak dapat tiket,” tandas Firman, calon pemudik.

Sementara itu, Kapal Motor (KM) Prima Nusantara 01 yang membawa 150 orang pemudik gratis akhirnya berhasil diperbaiki. KM Prima Nusantara 01 yang awalnya dijadwalkan berangkat pukul 11.00 siang Rabu lalu (21/8) akhirnya bisa berlabuh kembali.

KM Prima Nusantara 01 mengalami masalah pada turbo sehingga harus putar balik ke pelabuhan Tanjung Wangi untuk melakukan perbaikan, mesin. Karena mesin kapal harus diganti dan didatangkan langsung dari Surabaya, maka kapal serta penumpang harus menunggu di pelabuhan sampai kapal berhasil diperbaiki.

Setelah menunggu selama 12 jam akhirnya KM Prima Nusantara 01 berlabuh kembali pada pukul 01.00 malam Kamis kemarin (22/6). Diberitakan sebelumnya, mudik gratis kedua yang dilaksanakan Dishub Jatirn dan KSOP Tanjung Wangi Rabu kemarin (21/6) mengalami masalah.

Kapal motor Prima Nusantara 01 yang mengangkut 150 penumpang mendadak balik kanan setelah sampai di sekitar Pulau Tabuhan. Usut-punya usut, ternyata mesin kapal mengalami gangguan. Tak ingin terjadi musibah, kapten kapal memutuskan untuk merapat ke dermaga Tanjung Wangi pukul 13.00, kemarin.

Tidak ada kerugian material dalam kejadian tersebut. Hanya saja, para penumpang sempat bingung kenapa kapal balik lagi ke Tanjung Wangi. Insiden kecil tersebut segera teratasi. Setelah diperbaiki selama dua jam, kapal bisa berangkat lagi menuju Pulau Sapeken.

Kapal Prima Nusantara 01 yang membawa 150 orang awalnya berangkat dari Tanjung Wangi pukul 11.00. “Kapal sempat melakukan pelayaran normal selama 30 menit. Namun, harus kembali lagi ke dermaga semula lantaran adanya kerusakan,” ungkap Kepala Seksi Lalu Lintas Laut KSOP Tanjung Wangi, Banyuwangi, Subagyo. (radar)