Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pendapatan Tiket Menurun Tajam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Partai home tetap menjadi harapan bagi sebuah tim untuk meraup pendapatan sebanyak-banyaknya sebagai biaya operasional tim. Namun, saat ini hal tersebut hanya menjadi sebuah mimpi bagi panpel Persewangi. Di tengah kebutuhan dana yang kian besar, pendapatan dari penjualan tiket justru kian mengkhawatirkan.

Dibanding pendapatan yang diperoleh dari partai home pada putaran pertama lalu, di putaran kedua ini panpel justru menangis saat menggelar partai home. Di tiga laga kan- dang yang dijalani Persewangi, pendapatan panpel di bawah harapan, bahkan anjlok hingga di bawah Rp 30 juta. Padahal, pada putaran per- tama lalu, panpel mampu meraup pendapatan dari penjualan tiket sebesar Rp 125 juta.

Tidak heran, itu menjadi beban panpel jelang laga kontra Persires versus Persewangi akhir pekan ini. Bayang-bayang anjloknya pendapatan dari penjualan tiket kembali mengemuka. Ketua Panpel, Handoko, mengaku sudah berupaya mendongkrak pendapatan dari penjualan tiket. Inovasi pun dilakukan, di antaranya menjual tiket khusus pelajar dan very important person (VIP).

Nyatanya, pendapatan tetap tidak sesuai harapan. “Antara biaya Pendapatan Tiket Menurun Tajam operasional dan pendapatan saat ini impas,” bebernya. Banyak faktor yang menge- muka terkait anjoknya pendapatan dari penjualan tiket, salah satunya persoalan internal Persewangi. Sebab, telatnya pembayaran gaji dianggap memicu pemain tidak bermain layaknya pemain profesional. Tiga kali seri yang dicatatkan Persewangi di kandang sendiri menjadi penyebab jumlah penonton yang datang sangat minim. (RADAR)