Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Penentuan Nasib 22.513 Siswa

READY : Panitia memasang nomor ujian di bangku SMPN 1 Banyuwangi.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
READY : Panitia memasang nomor ujian di bangku SMPN 1 Banyuwangi.

BANYUWANGI – Para siswa kelas IX SMP dan MTs secara serentak mengikuti ujian nasional (unas) pagi ini. Untuk di Kabupaten Banyuwangi, para siswa yang akan mengikuti ujian akhir ini jumlahnya mencapai 22.513 siswa.

Unas untuk siswa SMP-MTs yang digelar secara serentak ini, akan dimulai sekitar pukul 08.00. Tapi, pada pukul 07.30, para siswa yang akan mengikuti unas ini sudah harus masuk ruang ujian. “Sebelum mengerjakan soal, para peserta unas bisa mengecek lembar soal dan nomor ujian,” jelas Kasi SMP pada Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Sutikno.

Menurut Sutikno, dalam unas untuk siswa SMP dan MTs ini ada empat mata pelajaran yang akan diujikan yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA. “Dalam unas ini, setiap hari hanya satu mata pelajaran yang diujikan,” katanya. Siswa SMP dan MTs yang mengikuti unas tahun ini, jelas dia, jumlahnya ada sekitar 22.513 siswa.

Jumlah tersebut terdiri dari 15.907 siswa SMP negeri dan swasta, dan 6.606 siswa MTs negeri dan swasta. “Jumlah itu berdasar pengajuan yang disampaikan oleh sekolah ke Dispendik,” terangnya. Untuk sekolah yang mengikuti unas pada tahun ini, kata Sutikno, jumlah SMPN ada 73 sekolah, sedang SMP swasta berjumlah 100 sekolah.

Untuk sekolah MTs swasta dan negeri, semuanya ada 88 sekolah. Sementara itu, meski unas dimulai sekitar pukul 07.30, naskah unas yang disimpan di masing-masing kantor polsek sudah harus dikirim ke sekolah pada pukul 06.00. Pengambilan soal akan dikawal oleh anggota kepolisian. “Membawa soal
dari polsek ke sekolah, akan dikawal satu anggota,” jelas Wakapolres Kompol M. Aldian.

Anggota polisi yang mengawal naskah ini, jelas dia, juga akan ikut mengawasi di sekolah tersebut. Meski begitu, anggota polisi tidak diperbolehkan masuk ke ruang ujian. “Anggota polisi harus berpakaian preman dan bertugas jaga eksternal,” ungkapnya. Tugas polisi yang ikut mengawasi pelaksanaan unas ini, lanjut dia, juga membawa lembar jawaban hasil kerjaan para siswa ke panitia rayon yang ada di tingkat kabupaten. “Jawaban para siswa akan kita kawal hingga ke panitia rayon,” cetus perwira menengah kelahiran Medan, Sumatera Utara ini. (radar)