GENTENG – Sejumlah anak punk mulai terlihat lagi di sekitar kota Genteng. Mereka sering muncul sambil mengamen di beberapa traffic light, seperti di Desa Genteng Kulon, Genteng Wetan, dan Desa Setail. Anak punk itu setahun lalu pernah marak di kota Genteng.
Setelah ada penertiban, mereka seperti menghilang. Tetapi, beberapa hari terakhir mereka muncul lagi. “Mengganggu sih tidak terlalu,” terang Aulia, salah satu pengguna jalan di kota Genteng. Hanya, terang warga Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, itu warga sudah telanjur menaruh pandangan buruk. Itu karena penampilannya yang berbeda dengan warga lain.
“Kalau terganggu ya sedikit, penampilannya yang seram,” jelasnya. Salah satu anak punk, Sandi, 17, mengaku dari Madura. Selama ini dia bersama temannya sering pindah-pindah. Untuk kebutuhan hidup, dia mengandalkan hasil mengamen. “Dari ngamen ini untuk makan, ” katanya.
Dalam mengamen itu, terang dia, sehari bisa mengantongi hasil hingga Rp 70 ribu. Semua uang itu digunakan untuk makan dan tidak yang lain. “Tidur biasanya di sekitar warnet atau tempat lain,” terangnya.
Koordinator Satpol PP Kecamatan Genteng, Rusmiyadi, mengatakan keberadaan anak punk yang pengamen di traffic light itu telah banyak dikeluhkan warga. Tetapi, pihaknya belum bisa berbuat karena harus menunggu perintah Satpol PP Kabupaten Banyuwangi. “Belum ada perintah,” dalihnya. (radar)