Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pengangguran Tersisa 2,5 Persen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ilustrasi-pengangguran

BANYUWANGI – Untuk mengurangi angka pegangguran terbuka, Pemkab Banyuwangi menggalakkan program transmigrasi bagi warga yang tidak memiliki lahan.  Sejak awal tahun hingga September  2016 Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), telah memfasilitasi sekitar 40 kepala keluarga (KK) melakukan transmigrasi ke beberapa daerah  tujuan.

Yang terbaru, sebanyak 20 KK diberangkatkan ke wilayah Maluku dan Gorontalo. Program transmigrasi itu diprioritaskan bagi KK yang tidak memiliki lahan. Di lokasi tujuan, mereka akan mendapat fasilitas lahan pertanian untuk dikembangkan untuk bercocok tanam.

“Ini upaya untuk mengurangi angka pengangguran terbuka dan kepadatan penduduk di Banyuwangi,” ujar Kepala Dinsosnakertrans, Syaiful Alam Sudrajat.  Alam merinci, peserta transmigrasi tersebut diberangkatkan ke Desa Patlean, Kecamatan Maba Utara, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.

Selain itu, ada pula yang diberangkatkan ke Desa  Leato, Kecamatan Kota Timur,   Kota Gorontalo. Dikatakan, angka pengangguran terbuka di Banyuwangi tersisa 2,5 persen. Angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Jatim yang mencapai 4,16 persen.

“Kami  berharap jumlah pengangguran terbuka dapat terus ditekan hingga di bawah dua persen akhir tahun ini,” kata dia. Sekadar diketahui, selain melalui  program transmigrasi, Pemkab  Banyuwangi melakukan berbagai  upaya untuk mengurangi pengangguran.

Beberapa langkah mengurangi tingkat pengangguran terbuka  yang telah dilakukan antara lain,  memfasilitasi para pencari kerja mengakses lowongan pekerjaan melalui ajang Banyuwangi Job Market Fair serta pelatihan kewirausahaan.

Untuk diketahui, jumlah pengangguran di Banyuwangi pada tahun 2014 mencapai 7,71 persen atau sebanyak 60.335 jiwa. Tahun  2014, penduduk usia kerja mencapai 1.216.443 jiwa atau meningkat  dari tahun sebelumnya, yakni 1.187.185 jiwa.

Penduduk dikelompokkan menjadi usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Penduduk usia kerja sendiri masih dikelompokkan  menjadi dua, yakni angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Sedangkan pengangguran masuk  dalam angkatan kerja.

Penduduk usia kerja adalah penduduk dengan usia 15 tahun ke atas. Penduduk yang tergolong pengangguran adalah yang tidak dapat bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha atau merasa tidak mendapat pekerjaan  atau sudah diterima bekerja tetapi  belum mulai bekerja. (radar)