Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Event  

Pengunjung Tembus 9.000 Orang per Hari, Pelaksanaan Agro Expo Banyuwangi Diperpanjang

Foto: banyuwangikab
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: banyuwangikab

BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi memperpanjang pelaksanaan Agro Expo hingga 4 Mei 2019 karena selama pameran berlangsung setiap harinya pengunjung rata-rata mencapai 9.000 orang.

Dilansir dari banyuwangikab, event yang dibuka sejak 25 April tersebut harusnya berakhir pada 1 Mei. Namun melihat antusias masyarakat yang tinggi, akhirnya diperpanjang hingga 4 Mei. Selain itu, selama bulan Ramadan, Agro Expo akan dibuka tiap akhir pekan, Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku tidak menyangka masyarakat yang berkunjung ke Agro Expo sangat besar. Padahal lokasi Agro Expo cukup jauh apabila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini wisata edukasi Agro Expo berada di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, yang berada dataran tinggi 500 mdpl. Berada di kaki Gunung Ijen, lahan Agro Expo ini mencapai 10,6 hektare. Tahun-tahun sebelumnya Agro Expo digelar di areal persawahan di pusat kota.

“Awalnya kami mengira tidak akan banyak orang yang dateng ke sini, karena lokasinya yang jauh. Tapi ternyata lokasi di dataran tinggi membuat pemandangannya lebih bagus, sehingga menarik banyak kunjungan wisatawan,” kata Bupati Anas, Kamis (2/5/2019).

Dari lokasi tersebut, para pengunjung disuguhkan pemandangan Gunung Ijen dan Selat Bali dari ketinggian. Menambah keindahan kawasan Agro Expo yang menampilkan ratusan jenis tanaman pertanian yang ditata dengan cantik.

“Dengan daya tarik tersebut, pemkab tengah mengkaji untuk melanjutkan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata pertanian dan alam dengan konsep Nomadic Tourism,” imbuhnya.

Nomadic Tourism, jelas Bupati Anas, merupakan konsep baru yang dikenalkan Kementrian Pariwisata pada tahun 2018, yakni menyediakan fasilitas di kawasan destinasi wisata yang sulit terjangkau dengan konsep kontemporer, baik di segi amenitas maupun akses.

“Kami akan konsep menjadi nomadic tourism. Bisa jadi turis sewa tempat semacam camping ground semalam yang murah. Apalagi lokasinya yang berada di jalur Gunung Ijen. Misalnya wisatawan yang mau ke ijen, bisa menginap di sini dengan tarif Rp 50. 000, kemudian naik ke Ijen. Tinggal nanti ditambah fasilitas-fasilitas pendukung yang unik,” jelas Bupati Anas.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Arief Setiawan, mengaku tidak menyangka Agro Expo ramai dikunjungi.

“Ini di luar ekspektasi kami. Sebelumnya kami prediksi sekitar 6.000-7.000 pengunjung seperti di Agro Expo tahun sebelumnya. Ternyata di sini sampai 9.000 pengunjung,” kata Arief.

Agro Expo tahun ini mengangkat tema creative agriculture. Beragam aneka tanaman pertanian unggulan daerah mulai hortikultura, tanaman pangan, perkebunan hingga peternakan dan semua produk olahannya di tampilkan di ajang ini.

Aneka tanaman dan buah eksotis asal Banyuwangi juga turut dipamerkan dalam expo tersebut. Mulai dari padi hitam, durian merah, nangka merah dan semangka merah dan kuning non biji.

Juga ada hamparan bunga-bunga cantik warna warni yang menjadi spot selfie Instagrammable.

“Semua tanaman di lahan agro expo ini ditanam dari bibit hingga tumbuh besar bahkan berbuah sejak tiga bulan terakhir,” kata Arief.

Lahan yang digunakan agro expo tahun ini adalah lahan pertanian yang sudah disklimaks atau tidak produktif lagi.