BANYUWANGI – Kondisi beberapa terminal bus di Banyuwangi yang sepi berdampak serius pada penerimaan retribusi daerah. Penurunan retribusi ini diakibatkan berkurangnya jumlah penumpang yang menggunakan jasa kendaraan umum.
Koordinator Terminal Brawijaya, Banyuwangi, Karsi, mengatakan, penurunan penumpang disebabkan beberapa faktor. Diantaranya penggunaan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil yang semakin meningkat. Selain itu banyaknya bus yang melayani rute langsung Sanggar-Situbondo dan Denpasar-Surabaya juga turut andil menjadi penyebab sepinya penumpang di terminal.
“Sejak adanya bus yang melayani rute langsung tersebut, penumpang bus tidak ada yang turun di Terminal Brawijaya ini dan terkadang juga bus hanya melintas di depan terminal,” ujar Karsi.
Berdasar data di Terminal Brawijaya, pada bulan Agustus lalu jumlah penumpang angkutan umum yang datang hanya sekitar 835 orang dan yang berangkat se kitar 1.447 orang dengan intensitas angkutan umum yang be rangkat melalui Terminal Bra wijaya sebanyak 1.767 kali.
“Rata-rata per hari satu unit angkutan umum yang berangkat melalui Terminal Brawijaya ini hanya diisi 1-2 orang,” kata Karsi.
Sementara itu, jumlah bus yang datang dan berangkat ada 2.858 unit yang terdiri dari bus ekonomi sekitar 2.719 unit dan patas 139 unit. Sedangkan jumlah penumpang yang datang ada 3.4158 orang dan yang berangkat sebanyak 38.831 orang. (radar)
