BANYUWANGI – Perbaikan saluran drainase di Jalan Mataram, Kelurahan Tamanbaru, dikeluhkan warga dan para pengendara. Pasalnya, proyek tersebut menutup seluruh badan jalan. Indra, 32, salah seorang warga Kelurahan Tamanbaru, mengaku kecele saat hendak melintasi Jalan Mataram karena ada proyek pembangunan saluran drainase.
Pasalnya, perbaikan drainase itu menutup seluruh badan jalan. “Sempat kaget, karena jalan ditutup. Ya, terpaksa balik arah dan cari jalan lain,” ujarnya kesal. Dengan ditutupnya jalan tersebut, pengendara dan warga yang hendak melintas terpaksa harus melintasi Jalan Sriwijaya dan Jalan Mojopahit.
“Pembangunan saluran drainasenya di sebelah barat jalan, tapi seluruh badan jalan ditutup,” keluh Supardi, 45, salah seorang pengendara asal Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat. Mestinya pihak pelaksana proyek membuka jalur seukuran motor saja agar pengendara motor bisa melintas bergantian dari satu arah. Sehingga, para pengendara tetap bisa melintas di jalan tersebut meski harus bersabar.
Saat dikonfirmasi melalui saluran telepon, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Binamarga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Banyuwangi, Mujiono, tidak menjawab meski terdengar nada panggilan masuk. “Saya masih ada diklat di Surabaya,” balas Mujiono melalui pesan singkat kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (21/2).
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lokasi, belasan pengendara yang hendak melintas di Jalan Mataram tersebut kecele dan terpaksa harus putar balik. Badan jalan dipenuhi material proyek, seperti pasir, batu koral, dan rejeng. Sebuah alat berat juga membentang di tengah jalan.
Sejumlah pekerja terlihat hilir mudik melakukan aktivitas di bawah terik sinar matahari. Sayang, di sepanjang jalan itu tidak terdapat papan informasi tentang proyek tersebut. (radar)