Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Penyidik PPA Minta Bantuan Psikiater

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
MASIH TRAUMA: Saritem dimintai keterangan penyidik unit PPA Polres Banyuwangi.

Untuk Mengorek Keterangan BocahKorban Perkosaan

PESANGGARAN – Masih ingat dengan Saritem (nama samaran), bocah berusia empat tahun, korban perkosaan asal Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, sebulan lalu? Bocah tersebut benar-benar trauma atas
kejadian yang menimpanya. Saritem kini sudah pulang ke Banyuwangi. Akibat ulah pria bejat yang kini masih dalam pencarian polisi itu, Saritem sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit dr. Soetomo, Surabaya. Kandung kemih bocah itu lepas.

Korban sempat tak sadarkan diri untuk beberapa lama. Kemarin (4/4), Saritem bersama ibu kandungnya muncul di Mapolres Banyuwangi. Kedatanganya ke polres itu diantar Kapolsek Pesangaran, AKP Supriyadi. Bocah itu sesekali menangis di atas gendongan sang ibu. “Mohon maaf, Mas, korban jangan didekati. Dia masih ketakutan melihat orang yang tidak dikenal,’’ ujar Brigadir Dessy Arisandy, Banit Idik Unit PPA Satreskrim Polres Banyuwangi.

Mulai pagi hingga siang, penyidik PPA memang mengorek keterangan Saritem. Sayang, upaya memintai keterangan terkait pelaku yang memerkosanya belum membuahkan hasil. Penyidik memang harus bersabar dan butuh trik khusus untuk mengorek keterangan dari Saritem. “Hari ini korban akan kita bawa ke psikiater di RSUD Blambangan. Siapa tahu dengan bantuan psikiatir, korban mau bicara,’’ kata Kanit PPA Aiptu Iskandar.

Diberitakan sebelumnya, pada 3 Maret 2012 lalu Saritem ditemukan warga di tepi hutan sekitar pukul 04.00. Kemaluannya mengalami luka dan banyak mengeluarkan darah. Gadis belia yang tinggal di Lingkungan Babatan, Dusun Pancer, RT 07/02, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, itu diduga menjadi korban perkosaan. Saking parahnya aksi perkosaan di jalan becek menuju kawasan hutan Perhutani, KRPH Pulau Merah, BKPH Sukomade tersebut, kandung kemih korban sampai lepas.

Ada gumpalan daging yang keluar dari kemaluan korban. Diduga, itu kandung kemih bocah tersebut Saritem selama ini diketahui warga sebagai anak yang ditinggal pergi orang tuanya. Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Surabaya. Sejak bercerai, ayahnya tak jelas keberadaannya.

Korban sehari-hari tinggal bersama pamannya, Nur Kholis. Lalu, siapa pelaku perkosaan itu? Hingga kemarin, aparat Polsek Pesanggaran masih menyelidiki pelaku. Kapolsek AKP Supriyadi mengaku sudah mengantongi nama pelaku. Sayangnya, kapolsek enggan mengungkapkan karena masih butuh kesaksian korban lebih lanjut.

“Korban kita bawa ke polres demi memudahkan penyelidikan. Kita minta bantuan psikiater untuk mengorek keterangan korban,’’ tandasnya. Kapolsek menambahkan, pasca menjalani perawatan di Surabaya, kondisi korban belum pulih benar. Untuk buang air besar, korban masih dibantu selang yang dilewatkan lambung kanan.

“Lambungnya dilubangi untuk jalan buang air besar,” kata mantan kapolsek Kalibaru tersebut. Selama menjalani perawatan di Surabaya, korban menghabiskan biaya Rp 17 juta. “Bantuan kita galang secara swadaya,’’ tandasnya. (radar)