Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Perajin Genting Keluhkan Bahan Baku

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SILIRAGUNG-Usaha pembuatan genting di Desa Kesilir dan Desa Siliragung, Kecamatan Siliragung, selama ini dikenal sebagai pemasuk genting ke Bali. Para perajin genting itu, kini mengeluh memaparkan bahan baku.

Salah satu perajin genting, Suwandi, 45, warga Dusun Krajan, Desa Siliragung mengatakan permintaan genting kini cukup baik. Pembeli kebanyakan para pedagang dengan datang ke lokasi usaha pembuatan genting.

“Harga untuk karang pilang itu Rp 2000 per biji, dan Rp 1.200 per biji untuk genting mantili,” katanya. Suwandi mengaku kalau saat ini para perajin genting mengalami kendala cuaca dan bahan baku. Untuk pengeringan yang biasanya hanya butuh waktu 10 hari, kini lebih lama lagi.

“Sekarang sering mendung dan turun hujan, pengeringan butuh waktu lama,” terangnya. Selain cuaca, bahan baku juga menjadi masalah bagi para perajin genting. Harga tanah yang dibuat bahan untuk genting dengan satu truk engkle mencapai Rp. 200 ribu, dianggap cukup mahal.

“Satu truk engkle tanah bisa dibuat untuk 1.200 genting,” ungkapnya. Harga tanah untuk genting itu mahal karena bahan untuk genting tidak bisa diambil dari sembarang tempat. Tanah yang tersedia di sekitar rumah, belum tentu cocok untuk bahan baku genteng. “Ini ambilnya di hutan,” jelasnya.

Perajin genting lainnya, Ansori, 46, asal Desa Siliragung mengungkapkan saat ini kendala yang dialami perajin genting bukan pada sisi pemasaran. Tapi lebih pada bnhan baku tanah. “Tanahnya itu mahal, kalau ada yang murah atau bantuan modal mungkin lebih mudah,” jelasnya. (radar)