Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pertamina Gelar Simulasi Tanggap Darurat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Petugas memadamkan api yang membakar kilang minyak nomor 10, TBBM Tanjungwvangi, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, pagi kemarin (16-8).

Libatkan Polair, Damkar, dan KPT

KALIPURO – PT. Pertamina (Persero) Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjungwangi menggelar simulasi tanggap darurat, pagi kemarin (16/7). Latihan rutin setiap tahun itu digelar mengingat tingginya risiko terjadinya kebakaran diwilayah objek vital nasional tersebut.

Selain itu, simulasi tersebut untuk melatih kesiapan para karyawan Pertamina agar tanggap setiap waktu jika terjadi insiden darurat di kawasan TBBM Tanjungwangi. “Ada empat skenario yang dilakukan pada latihan operasi keadaan darurat tersebu. Skenario huru-hara warga, tumpahan minyak, pertolongan korban, dan pemadaman kebakaran,” ujar Operation Head (OH) TBBM Tanjungwangi, Abdul Rahman. `

Simulasi pemadaman kebakaran ditempatkan di kilang minyak nomor 10. Setelah mengetahui titik api, barisan security langsung memukul lonceng besi yang menandakan alarm bahaya kebakaran.

Kemudian seluruh pegawai diarahkan untuk berkumpul di tempat evakuasi yang sudah disediakan. Selanjutnya tim pemadam kebakaran bergegas menuju titik api. Untuk simulasi tidak digunakan api sungguhan dikarenakan dapat mengakibatkan terbakarnya kilang minyak.

Setelah itu, tim mengambil selang darurat yang sudah disediakan. Mesin pompa dinyalakan dan selang mulai disambungkan. Api yang ada di kilang minyak nomor 10 mulai dipadamkan menggunakan air yang dicampur dangan cairan sabun sehingga akan membentuk foam.

Foam berguna agar api tidak menyebar lebih jauh dan dapat meredam api lebih cepat. Kemudian dilakukan penanganan pertama pada korban yang luka dan korban tidak sadarkan diri.

Untuk korban yang tidak sadarkan diri jika ambulans belum datang pertolongannya adalah ditekan bagian dada dan diberikan napas buatan. Jika korban sudah diberi pertolongan pertama kemudian dibawa ke dalam ambulans. Selanjutnya mengevakuasi tumpahan minyak dengan menggunakan truk.

“Untuk tumpahan minyak segera dilakukan evakuasi agar minyak tidak tumpah ke laut dan menyebar luas ke area lainnya,” jelas Abdul Rahman. Simulasi terakhir adalah skenario huru-hara, yang bertujuan untuk mengantisipasi adanya kerusuhan dan bentrok apabila terjadi kerusuhan dan aksi demo yang anarkis.

“Dari keempat simulasi tersebut melibatkan dari Damkar, Polsek Kalipuro, Polaair Polres Banyuwangi, Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjungwangi (KPT), dan RS Yasmin,” tandas Abdul Rahman. (radar)