Sektor Akomodasi Melonjak 10,33 persen
BANYUWANGI – Walau pertumbuhan ekonomi melambat dalam tiga tahun terakhir, tapi rata-rata pertumbuhan ekonomi Banyuwangi dalam lima tahun terakhir lebih tinggi daripada rata-rata pertumbuhan Jawa Timur.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi menunjukkan, rata-rata pertumbuhan Banyuwangi 2010-2014 sebesar 6,59 persen, sedangkan Jatim 6,27 persen. Kepala Bidang Neraca dan Wilayah BPS Provinsi Jatim, Setyowati, mengungkapkan tren sebagian besar pertumbuhan ekonomi daerah dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, mulai tahun 2012 hingga 2014, mengalami perlambatan.
Tren perlambatan terjadi di hampir semua daerah seluruh Indonesia seiring pelemahan ekonomi di tingkat global. “Jadi, perlambatan tidak hanya terjadi di Banyuwangi, tapi hampir di semua daerah” kata Setyowati saat sosialisasi perubahan basis data PDRB di Aula Minak Jinggo beberapa waktu lalu.
Walau mengalami perlambatan, kata Setyowati, sejumlah sektor ekonomi di Banyuwangi justru mengalami peningkatan signifikan. Pertumbuhan tertinggi tercatat di sektor akomodasi makanan dan minuman. Pada tahun 2012 sektor ini tumbuh sebesar 8,39 persen, tahun 2013 8,07 persen, dan tahun 2014 melonjak sebesar 10,33 persen.
“Pertumbuhan ini tampaknya seiring gencarnya promosi pariwisata yang dilakukan Banyuwangi. Sektor yang terkait pariwisata juga mengalami kenaikan signifikan,” katanya. Beberapa sektor yang terkait pariwisata adalah transportasi dan pergudangan yang pertumbuhannya sekitar 8,42 persen.
Pertumbuhan juga terjadi di sejumlah sektor ekonomi lain, seperti kategori industri pengolahan. Pada tahun 2012 pertumbuhannya di angka 5,59 per sen, meningkat di 2013 sebesar 6,45 persen, dan terus naik di 2014 sebesar 7,30 persen.
Yang menggembirakan, di saat sektor real estate di sejumlah kota besar mengalami stagnasi, di Banyuwangi justru mengalami pertumbuhan yang konsisten. Jika di 2012 tumbuh sebesar 7,11 persen, pada tahun 2013 naik di angka 8,30, dan 2014 menjadi 9,79 persen.
“Ini menunjukkan sektor industri dan properti di Banyuwangi juga mengalami perkembangan positif,” ujarnya. Sementara itu, di wilayah Tapal Kuda pertumbuhan ekonomi Banyuwangi tahun 2014 sebesar 5,91 masih yang tertinggi.
Pertumbuhan Banyuwangi juga masih lebih tinggi daripada Malang, Blitar, dan Kediri. “Pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi ditopang sektor ekonomi secara lebih merata mulai pertanian, kehutanan, pertambangan, industri, konstruksi, perumahan, dan pariwisata,” sebut Setyowati. (radar)