Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pesan Pisang Goreng Cukup Lewat Online

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Supriyadi Wajabe membuka aplikasi warung Singojuruh disaksikan Camat Singojuruh Mohammad Lutfi (kanan) dan Plt. Kepala Dinas DPMD Zen Kostolani.

PEMILIK warung yang menyajikan berbagai macam kuliner khas di Kecamatan Singojuruh semakin menjamur seiring dengan menggeliatnya kunjungan wisatawan di Banyuwangi. Para penjual kuliner bisa dilihat hampir di seluruh tepi jalan, gang sempit, hingga di depan rumah.

Warung kecil yang bermodal di bawah Rp 1 juta itu menyajikan berbagai menu yang cukup menjanjikan dan cita rasa yang tak kalah dengan chef hotel bintang lima. Sayangnya, harga jual kuliner makanan dan minuman di Kecamatan Singojuruh itu sangat murah, jika dibandingkan dengan harga makanan dan minuman di Kecamatan Rogojampi yang hanya berjarak sekitar empat kilometer.

“Jika di Rogojampi harga satu buah pisang goreng sudah seribu rupiah, tapi jika di Singojuruh harganya masih harga desa yakni Rp 500 per biji dengan besar dan rasa yang tidak jauh berbeda,” ungkap Supardi Wajabae, 37, salah seorang pemuda asal Singojuruh .

Kondisi itulah yang membuat para pemuda dari berbagai desa di Singojuruh tergerak untuk bersama-sama ikut menyejahterakan para pemilik warung bermodal kecil tersebut. Salah satu terobosan yang dilakukan yakni dengan ikut mempromosikan setiap warung kecil yang memiliki cita rasa recommended melalui media sosial.

Karena masih belum maksimal, belasan pemuda tersebut akhirnya memutuskan dengan membuat aplikasi yang bisa downmload di playstore dengan harapan warga dari seluruh Banyuwangi bisa mengetahui potensi kuliner makanan dan minuman yang ada di Kecamatan Singojuruh.

Untuk mewujudkan hal tersebut, para pemuda itu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Mereka melakukan penelitian dengan mendatangi sejumlah Desa di Kecamatan Singojuruh dengan melihat potensi kuliner pada warung-warung di setiap desa.

Setelah penelitian lengkap, pada Juni 2017, belasan pemuda tersebut langsung terjun dengan mendata para warung, termasuk jenis kuliner yang disajikan. “Begitu kita tiba di warung, pemilik warung kami sosialisasikan dan kita jelaskan tentang jual beli online ini,” terang Supardi.

Begitu pemilik warung memahami konsep jual beli via online tersebut. Mereka juga mengambil gambar foto makanan dan minuman yang disajikan. Satu-persatu kemudian diupload ke dalam aplikasi yang disebut Warung Singojuruh tersebut. K

Ketika dibuka, tidak hanya sekadar foto makanan dan minuman yang menggoda selera akan tetapi juga tertera harga beserta lokasi warung tersebut. Para pembeli cukup hanya klik beli pada aplikasi tersebut.

Selanjutnya, operator yang akan menerima pesanan tersebut dan langsung memesankan pada pemilik warung dan langsung diantarkan sesuai alamat tujuan. “Sementara ini, kami hanya menerima order ke seluruh wilayah Banyuwangi saja,” jelas lelaki yang juga tim leader tim elektronik E-Singojuruh itu.

Sejauh ini, dalam aplikasi Warung Singojuruh tersebut sudah terdapat 54 produk kuliner yang meliputi makanan, minuman, jajanan khas Banyuwangi. Aplikasi bisa di download di playstore dengan kata kunci Singojuruh dan warung.

“User pembeli se-Banyuwangi bisa pesan dan kita antar sesuai harga dan ongkos kirim yang tertera,” tandasnya. (radar)