Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Peserta BEC Tampil All Out di Sesi Penilaian

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

peserta-08-berlenggak-lenggok-di-depan-tim-juri-untuk-mengikuti-sesi-penilaian-di-gesibu-blambangan-kemarin-sesi-penjurian-diikuti-157-talent-bec

BANYUWANGI – Panas matahari yang menyengat kulit tidak mengurangi semangat bagi 157 talent Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) untuk pamer  kostum. Kemarin (7/11), ratusan peserta  BEC tersebut menjalani sesi penilaian akhir di Gesibu Blambangan.

Selanjutnya, pada Sabtu (12/11)  mendatang mereka bakal tampil  habis-habisan di ajang BEC yang  sebenarnya. Dari 157 talent yang mengikuti penilaian akhir terdiri BEC cilik, BEC Tema Sritanjung, Sidopekso, dan Sulahadikromo.

Seluruh peserta menampilkan kostum mereka yang telah tuntas 100 persen. Saking banyaknya peserta, jalan depan Gesibu penuh sesak dengan penonton. Talent yang pertama menampilkan kostumnya adalah perwakilan dari para BEC cilik.

Dengan tema kostum flora dan fauna, para penari cilik itu terlihat lucu dan menarik. Ada yang menggunakan kostum bunga-bunga dan ada yang terlihat berdandan  dengan kostum bertema burung  merak. Meski masih anak-anak, kostum yang dipakai para BEC cilik ini tak kalah bagus dibandung  BEC dewasa.

Selanjutnya giliran BEC tema Sritanjung yang tampil. Pulasan warna hijau dan emas yang mendominasi kostum para talent   ditampilkan dengan berbagai macam model. Bahkan ada salah  satu peserta yang menyertakan  properti air mancur di kostumnya  yang membuat kesan tokoh Sritanjung semakin kuat.

Usai peserta dengan kostum  Sritanjung, giliran peserta dengan tema kostum Sidopekso dan Sulahadikromo yang menampilkan kesempuranaan kostum yang  mereka gunakan. Para peserta  terlihat totaliter dengan semua atributnya meskipun mata hari  semakin siang semakin terasa terik.

Peserta dengan tema Sidopekso menggunakan pakaian dengan dominasi hitam dan emas, sedangkan Sulahadikromo menggunakan kostum dengan dominasi warna biru.  Permainan asap juga kembali dimainkan dalam penjurian kostum akhir tersebut. Asap-asap berwarna warni ikut mengimbangi gerakan  talent BEC. Ditambah dengan adegan-adegan teatrikal yang membuat kostum menjadi hidup.

Plt. Kepala Dinas Kebudayaan  dan Pariwisata, MY. Bramuda yang hadir langsung menyaksikan  penjurian mengatakan bahwa  tahap ini adalah penjurian akhir  untuk kesiapan kostum. Para  juri akan melihat bagaimana peserta mengaplikasikan tema BEC kedalam kostum.

“Saya lihat  semuanya sudah baik. Hanya  perlu beberapa masukan. Jadi  setelah dinilai, ada tim kami yang  akan memberi masukan kepada masing-masing peserta. Agar saat penampilan nanti terlihat  bagus,” jelas pria yang akrab disapa Bram tersebut.  Pihaknya menjamin penampilan   BEC pada tema ini akan lebih menarik dari sebelumnya. Baik dari lokasi maupun penampilan peserta.

Pada opening rencananya akan ada kisah Sritanjung Sidopekso yang disandirwarakan. Kemudian ada grand costume dari desainer Banyuwangi yang meraih beberapa penghargaan baik lokal maupun  internasional. “Selain pemain BEC  saat ini, nanti di akhir juga akan kita  tampilkan kostum tema 2017,  mungkin majestic Ijen,” jelasnya.

Salah satu tim juri, Bambang Lukinto menuturkan, tahun ini kreativitas dari para peserta lebih baik dari sebelumnya. Terlihat dari variasi kostum yang tidak monoton. “Mungkin karena sebelumnya panitia sudah mengumpulkan guru  seni dari berbagai sekolah. Jadi mereka bisa membuat kostum sendiri, tak lagi dikerjakan orang.  Yang kita nilai hari ini kostum dan catwalknya” ujar guru SMKN 1 Banyuwangi itu. (radar)