Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

PKNU Wait and See

SANTAI SAJA KANG: Achmad Turmudzi duduk di kereta dorong. Dia didorong oleh anggota DPRD dari PKB, Zainal Arifin Salam.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SANTAI SAJA KANG: Achmad Turmudzi duduk di kereta dorong. Dia didorong oleh anggota DPRD dari PKB, Zainal Arifin Salam.

BANYUWANGI – Internal DPC Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Banyuwangi menilai kegagalan “menembus” verifikasi administrasi menjadi peserta Pemilu 2014 disebabkan kelemahan di tingkat dewan pengurus pusat (DPP).

Pasalnya, pengurus di tingkat DPC Banyuwangi sudah mempersiapkan seluruh persyaratan administrasi sesuai yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, DPC PKNU Banyuwangi masih bersikap wait and see dalam menanggapi kegagalan verifikasi administrasi tersebut.

Sebelum menentukan langkah lebih lanjut, kader dan pengurus di Banyuwangi masih menunggu ikhtiar yang dilakukan pengurus DPP Wakil Ketua DPC PKNU Banyuwangi, Achmad Turmudzi mengatakan, setelah mengetahui pengumuman KPU yang menyatakan PKNU tidak lolos verifikasi administrasi, pihaknya merasa partai tersebut sulit menjadi peserta Pemilu 2014.

Hingga kini pihaknya masih menunggu instruksi DPP. “Apakah kita bergabung dengan partai lain atau bagaimana? Kita masih menunggu instruksi DPP. Yang pasti, instruksi DPP itu akan kita sosialisasikan sampai di tingkat bawah,” ujarnya saat ditemui di kantor DPRD Ba nyuwangi kemarin (1/11).

Turmudzi mengatakan, DPC PKNU Banyuwangi sebenarnya sudah mempersiapkan seluruh persyaratan verifikasi administrasi partai politik (par pol) peserta Pemilu 2014 dengan baik, termasuk syarat minimal seribu kartu tanda anggota (KTA), kantor, dan lain sebagainya. “Makanya kami terkejut kok sampai tidak lolos verifikasi administrasi. Berarti ada kelemahan dalam menyiapkan administrasi tersebut.

Mungkin di tingkat DPP,” kata pria yang juga menjabat ketua Fraksi PKNU DPRD Banyuwangi tersebut. Meski secara individu di beri kebebasan, imbuh Turmudzi, pihaknya tetap menunggu instruksi DPP dalam menentukan langkah. “Yang pasti, tidak lolosnya PKNU ti dak berpengaruh terhadap ka der partai di DPRD. Kita tetap melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat seoptimal mungkin,” tegasnya.

Pernyataan senada diutarakan salah satu kader PKNU yang lain, yakni Nasiroh. Menurut anggota F-PKNU DPRD Banyuwangi tersebut, pihaknya masih menunggu ikhtiar DPP dalam memperjuangkan nasib partai. Menurut Nasiroh, ada banyak faktor yang menyebabkan PKNU tidak lolos verifi kasi administrasi. Salah satunya, sense of belonging yang sangat tinggi di awal berdirinya PKNU kini mulai memudar. “Di saat PKNU belum memiliki anggota dewan, kita bisa memenuhi persyaratan administrasi.

Tetapi sekarang, saat sudah punya wakil di legislatif dan eksekutif walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak, PKNU malah tidak lolos verifikasi administrasi,” sesalnya. Saat ditanya apakah dirinya akan bergabung dengan partai lain, Nasiroh mengatakan jika memang PKNU benar-benar tidak lolos verifikasi ad ministrasi, dia belum berpikir ke arah itu karena masih dalam suasana “berbelasungkawa”. “Jadi, kita tidak bisa ngomong lebih dari itu,” pungkas perempuan berjilbab tersebut. (radar)