Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Plafon R-APBD Naik Rp. 169 Miliar

MELANGKAH BERSAMA: Bupati Abdullah Azwar Anas bersama forum pimpinan aerah menuju gedung DPRD Banyuwangi.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
MELANGKAH BERSAMA: Bupati Abdullah Azwar Anas bersama forum pimpinan aerah menuju gedung DPRD Banyuwangi.

Dari Rp. 1 Triliun, 502 Miliar Menjadi Rp. 1 Triliun 671 Miliar
BANYUWANGI – Rencana penandatanganan kebijakan umum perubahan anggaran dan plafon prioritas anggaran sementara (KUPA-PPAS) Perubahan APBD 2012 yang telah dibahas dan disetujui bersama oleh Pemkab Banyuwangi dan DPRD pada 12 September lalu, digunakan untuk mengatur alokasi dana dari seluruh pendapatan kepada pos-pos belanja untuk pengadaan barang-barang dan jasa publik serta pembiayaan pembangunan lainnya.

Komposisi perubahan APBD Banyuwangi tahun anggaran 2012 mengalami peningkatan sebesar Rp. 169,033,231,915. Jika semula pendapatan APBD tahun 2012 mencapai Rp. 1 triliun, 502 miliar, maka sejak disahkannya KUPA-PPAS, pendapatan APBD 2012 menjadi Rp. 1 triliun 671 miliar.

Sementara untuk belanja semula sebesar Rp. 1 triliun 736 miliar bertambah menjadi Rp. 1 triliun 865 miliar, atau bertambah sebesar Rp. 129 miliar 493 juta. Pembiayaan yang menjadi salah satu komposisi perubahan APBD 2012 ini meliputi penerimaan pembiayaan yang semula Rp. 269 miliar 98 juta, bertambah menjadi Rp. 228 miliar atau bertambah sekitar Rp. 40 miliar 259 juta.

Demikian juga dengan pengeluaran pembiayaan yang semula sebesar Rp. 35 miliar 200 juta bertambah menjadi Rp. 34 miliar 480 juta atau bertambah Rp. 720 juta. Sementara pembiayaan netto yang semula Rp. 233 miliar 898 juta bertambah menjadi Rp. 39 miliar 539 juta atau Rp. 194 milyar 359 juta.

Meningkatnya plafon KUPAPPAS sebesar Rp. 169 miliar ini berasal dari beberapa sumber. Di antaranya PAD (pendapatan asli daerah) hasil pajak daerah yang naik 10,68 persen atau naik sebesar Rp. 3 miliar 592 juta dari sebelum perubahan yang sebesar Rp. 33 miliar 649 juta.

Retribusi daerah memberikan peningkatan yang tinggi, yakni 33,78 persen. Dari Rp. 16 miliar 55 juta setelah perubahan KUPA-PPAS menjadi Rp. 22 miliar 103 juta. Sementara, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan memberikan kontribusi 3,98 persen dari Rp. 14 miliar 964 juta menjadi Rp. 15 miliar 560 juta.

Sedangkan sumber PAD lain-lainnya mencapai Rp. 57 miliar 939 juta naik 6,27 persen dari Rp. 54 miliar 519 juta. Selain itu, dana perimbangan juga mengalami kenaikan sebesar 1,38 persen atau naik Rp. 16 miliar 140 juta menjadi Rp. 1 triliun 186 miliar.

Dana perimbangan ini berasal dari dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak yang naik sebesar 22,37 persen. Sementara penerimaan dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi umum (DAU) tetap. Untuk belanja tidak langsung yang salah satunya meliputi belanja pegawai turun 1,15 persen.

Dari Rp. 1 triliun 1 miliar 645 juta menjadi Rp. 990 miliar 129 juta atau turun Rp. 11 miliar 516 juta. Sementara dana hibah naik tajam menjadi 76,63 persen. Jika sebelum KUPA-PPAS sebesar Rp. 60 miliar 887 juta naik menjadi  Rp. 107 miliar 547 juta.

Seperti diberitakan sebelumnya, saat dikonfirmasi usai mengikuti rapat paripurna, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, perbaikan infrastruktur publik, termasuk jalan pedesaan dan jalan menuju lokasi wisata, menjadi prioritas tahun ini.

Nah, perbaikan jalan pedesaan dan jalan menuju lokasi wisata itu ditargetkan rampung akhir 2012 ini. “Perbaikan jalan meningkat signifikan. Dalam sepuluh tahun terakhir, ratarata perbaikan jalan hanya 100 kilometer (km).

Namun, tahun ini perbaikan jalan pedesaan mencapai 250 km,” ujar Anas. Selain akses jalan, prioritas pembangunan juga “menyentuh” bidang kesehatan.

Lewat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini, pemkab berupaya meminimalisasi kekurangan tenaga kesehatan dan memantapkan layanan kesehatan bagi warga Banyuwangi. (radar)