PURWOHARJO-Kawasan plawangan di daerah pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, selama ini dianggap angker. Para nelayan, harus ekstra hati-hati bila melintas di sekitar perairan itu. Selama ini nelayan di pesisir Pantai Selatan itu sudah banyak yang menjadi korban.
Perahu dan kapal yang dinaiki, tumbang saat melintas daerah yang menjadi pertemuan ombak besar laut selatan dengan sungai segoro anakan. Warga percaya di plawangan itu ada penunggunya,” cetus Jumari, 40, salah satu tokoh nelayan Grajagan.
Bagi sebagian nelayan Grajagan, terang dia, percaya penunggu plawangan itu seorang nenek bersama cucunya. Nenek penunggu itu memiliki selendang bersisik emas dengan panjang dari plawangan hingga ke wit duwur (pohon tinggi) yang terletak di Taman Wisata Bedul, masuk Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) di Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo.
“Nenek baik, cucunya jahat,” terangnya. Bila nelayan memiliki niat jelek di laut, tidak jarang mengalami kecelakaan saat melintas di plawangan. “Biasanya kapal terbalik dan karam bila mempunyai niat jelek di laut,” ungkapnya.
Nelayan lainnya, Harjito, mengungkapkan kedalaman plawangan itu hanya sekitar lima meter. Ganasnya arus menjadi kendala para nelayan, apalagi dasar plawangan itu berbentuk palung. “Berani atau tidak, kita tetap melewati ganasnya ombak plawangan, karena rezeki kita ada di lautan,” katanya. (radar)