Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

PNPM Diminta Jadi Motor Penggerak Partisipasi Rakyat

SIMBOLIS: Bupati Anas serahkan bantuan sembako.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SIMBOLIS: Bupati Anas serahkan bantuan sembako.

Program Nasional Pemberdayaan Mandiri Perdesaan (PNPM-P) di Banyuwangi sudah berlangsung hampir enam tahun. Dalam kurun waktu itu, program bareng pemerintah pusat dan daerah itu telah menghabiskan anggaran sekitar Rp 143,5 miliar. TOTAL anggaran PNPM terungkap pada acara silaturahmi kader PNPM-P dengan Bupati Abdullah Azwar Anas di aula Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPM&PD) Jumat (10/8).

Anggaran PNPM yang di mulai sejak tahun 2007 hingga 2012 itu berasal dari APBN sebanyak Rp 117 miliar dan APBD sebesar Rp 26,5 miliar. Anggaran itu digulirkan pada 19 kecamatan yang ada di Banyuwangi. Di antaranya, Pesanggaran, Bangorejo, Pur woharjo, Tegaldlimo, Cluring, Gambiran, Songgon dan Wongsorejo. Perjalanan PNPM sudah memberikan konstribusi terhadap pem- bangunan Banyuwangi.

Pengelolaan dana bergulir dari PNPM berlangsung cukup baik. Ini dibuktikan dengan tingkat pengembalian Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang digulirkan kepada masyarakat mencapai 95 persen. “Saat ini aset produktif PNPM Perdesaan mencapai Rp 39 miliar,” ungkap Koordinator PNPM, Agus Irianto. Selain itu, PNPM juga menggarap juga ada pelatihan keterampilan kepada masyarakat, RBM, pelatihan hukum berbasis masyarakat, gelar kader teknis dan juga pengelolaan media.

Pada kesempatan itu,, Agus menyampaikan, PNPM memiliki program baru, yakni Ruang Belajar Masyarakat (RBM). Program RBM ini bertujuan untuk penguatan integrasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Melalui program ini, masyarakat dapat berpartisipasi langsung dalam mewujudkan pembangunan di segala bidang. Pada kesempatan itu, Bupati Anas menyampaikan, PNMP sejatinya meruapakan bagian dari program pemerintah daeah.

Anggaran yang digunakan dalam program itu adalah dana sharingan-tara pemerintah pusat dan daerah. “Selama ini para fasilitator mindsetnya seolah-olah ini lepas dari pemkab. Padahal sharing dari dari pemkab sebagai syarat utama PNPM Pedesaan dilaksanakan di daerah. Ini program yang terintegrasi dengan pemerintah daerah,” jelas Bupati Anas. Dalam musrenbang nasional beberapa waktu, jelas Bupati Anas, banyak kepala daerah yang mengusulkan PNPM dihentikan dengan berbagai pertimbangan.

“Tapi saya sebagai Bupati Banyu-wangi berjuang keras untuk mempertahankan program ini.” ujar Bupati. Kedepan, Bupati Anas minta PNPM ikut mengakomodir kepentingan masyarakat. Karena banyak aspirasi masyarakat yang tidak terserap di musrenbang daerah. PNPM merupakan sarana transfer knowledgekepada masyarakat. “Saya berharap PNPM jadi motor penggeraj untuk menaikkan par tisip asi masyarakat. Saya harap PNPM bisa jadi volunteruntuk mendorong partisipasi masyarakat,” pinta Bupati Anas.

Tidak hanya itu, Bupati juga minta kader PNPM turut me-ngontrol moral sosial masyarakat. Selama ini, kader PNPM langsung bersentuhan dengan masyarakat. “Saat ini, mulai banyak pelajar yang terindikasi melakukan pergaulan bebas. Saya minta PNPM turut menyukseskan program Banyuwangi Cerdas, kalau ada anak tidak mampu, bantulah mereka,” harapnyai. Pada kesempatan yang sama, Bupati Anas secara simbolis menyerahkan dana bantuan sosial dari PNPM untuk kegiatan ples-terisasi, bedah rumah, pembagian sembako dan perlengkapan sekolah kepada masyarakat. Mereka juga member i santunan kepada anak yatim piatu dan fakir miskin. (radar)