Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Polisi Banyuwangi Bentuk Seniman Tangguh Hadapi Pandemi Covid-19

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: Detikcom

BANYUWANGI – Di tengah pandemi Covid-19, Polresta Banyuwangi membentuk “Seniman Tangguh”. Polresta mengajak para perupa dan seniman di Banyuwangi untuk tetap semangat menghadapi pandemi dan melakukan protokol kesehatan.

Dilansir dari Detikcom, Seniman Tangguh ini dikukuhan oleh Kapolresta Banyuwangi, Kombes Arman Asmara Syarifudin di Langgar Art Kelurahan Sobo, Banyuwangi, Sabtu (11/7/2020) kemarin.

Hadir pula maestro lukis Banyuwangi, Mozes Misdi yang dikenal sebagai pelukis lima zaman.

“Pandemi Covid-19 luar biasa dampaknya di daerah. Tugas kami di sini sebagai pelindung rakyat apapun akan kami upayakan agar situasinya tetap nyaman, aman meski dalam situasi sulit,” ujarnya kepada detikcom.

Kapolresta mengatakan, Seniman Tangguh ini dibentuk sebagai pemberian semangat kepada para perupa dan seniman di Banyuwangi untuk bangkit dan terus berkarya.

Tak hanya itu, pihaknya juga berharap para perupa tetap melakukan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas.

“Nah, kami melihat Banyuwangi gudangnya seni salah satunya pelukis kita semangati. Melalui komunitas Seniman Tangguh kami berharap mereka kembali bangkit dan tetap berkarya diatas kanvas. Disisi lain, mereka kita ajak untuk mengedepankan protokol kesehatan sebagai bentuk proteksi,” tambahnya.

Kehadiran maestro pelukis Banyuwangi membuat kapolresta bersemangat membantu melahirkan generasi penerus Mozes Misdy. Dirinya tidak menduga di Banyuwangi ada pelukis yang karyanya sudah dikoleksi oleh kolektor luar negeri. Bahkan, kata Arman, layak disebut legenda hidup.

“Saya bangga di tengah COVID-19 pelukis Banyuwangi tetap berkarya, rukun, mampu membangun kebersamaan, ini sangat tidak ternilai,” jelasnya.

Kepedulian Kapolresta Banyuwangi ini disambut antusias oleh sang maestro Mozes Misdy. Sosok tauladan dan legeda hidup para pelukis Banyuwangi ini pun tidak mengira, jika pimpinan tertinggi Polri di Banyuwangi ini memiliki kepedulian besar kepada pekerja seni.

“Tidak banyak pimpinan Polri yang mau peduli dengan kehidupan seniman khususnya pelukis. Beliau ketika kami berbincang nyambung dan menerima kami apa adanya,” jelasnya.

Pelukis yang karyanya selalu diburu kolektor seni mengaku terpanggil melihat rekan-rekan muda penerus perupa Banyuwangi berniat membangun regenerasi Mozes-Mozes masa depan.

“Pelukis itu bekerja dengan totalitas. Moral menjadi pondasi pertama, kemudian melukis yang memiliki taste,” pungkasnya.