Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Polisi Gerebek Toko Pengoplos Beras Rastra di Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Petugas Kepolisian Kota Banyuwangi menggerebek sebuah toko yang diduga menjual beras rastra dan mengoplos beras rasta dengan beras premium. Puluhan karung beras Rastra dari toko Asri di Jalan Banterang, sebelah timur tenggara Pasar Induk Banyuwangi disita polisi, Kamis (5/10/2017).

Sedangkan pemilik toko, Wawan Budianto (40), warga Jalan Kyai Saleh, Kelurahan Lateng, Banyuwangi langsung dimintai keterangan ke Mapolsek Kota Banyuwangi.

“Ada dua dugaan yang kita selidiki. Yang pertama, dugaan adanya transaksi jual beli beras sejahtera (Rastra) tidak sesuai dengan pemanfaatannya dan adanya dugaan pengoplosan Rastra dengan beras premium merk terkenal,” ujar Kapolsek Kota Banyuwangi, AKP Ali Masduki, kepada sejumlah wartawan.

AKP Ali Masduki menjelaskan, sebelumnya polisi mendapatkan laporan adanya transaksi jual beli beras rasta di toko tersebut. Petugas kemudian melakukan penyelidikan di lapangan. Dan benar adanya usaha jual beli dengan partai besar Rastra yang diduga dari kelurahan sekitar.

Tak hanya itu, saat mendatangi lokasi, polisi kedapatan pemilik toko, sedang mencampur beras Rastra dengan beras premium dengan merk terkenal.

“Kita lakukan penyelidikan. Dan langsung kita periksa lebih lanjut. Kita belum menentukan tersangka pada kasus ini. Sementara beras Rastra dan beberapa bungkus karung kita amankan,” tambah AKP Ali.

Saat dikonfirmasi, pemilik toko, Wawan mengaku bahwa beras Rastra diperolehnya dari warga masyarakat penerima dan menjual kepadanya. Ada juga yang beli dari kelurahan.

Sedang untuk jumlahnya bervariatif mulai dari 5 kilogram sampai 15 kilogram, dan dibelinya seharga Rp 5.300 sampai Rp 5.500 per kilogramnya. Beras tersebut kemudian dijualnya lagi ke masyarakat dengan harga selisih Rp 500 perkilogram lebih tinggi.

“Kalau kualitas Rastra nya bagus gak mungkin dijual ke saya. Ini kan jelek. Kebanyakan itu kan untuk buat lontong dan hajatan di desa,” tambahnya.

Sementara dugaan pengoplosan beras Rastra dengan beras premium dengan merk terkenal, dibantahnya dengan keras. “Saya tidak pernah mengoplos. Saya hanya mencari beras yang baik saja untuk dijual,” ujarnya. (ros)