SONGGON – Saat ini mulai banyak pengerjaan proyek pembangunan di Banyuwangi. Aktivitas pengerjaan proyek tersebut merata hingga di pelosok desa. Hanya saja, pemerintah desa kerap kali kelimpungan ketika pelaksana proyek tidak memasang papan anggaran.
Padahal, papan anggaran itu difungsikan untuk umum. Tujuannya agar masyarakat luas bisa mengawasi secara bersama-sama. Selain itu, pemerintah desa juga bisa lebih mudah memberikan penjelasan kepada warga bahwa pelaksanaan itu bukan dilaksanakan oleh desa.
Seperti yang terjadi di Desa Sragi, Kecamatan Songgon. Tercatat ada lima titik pengerjaan proyek yang saat ini tengah berlangsung. Cuma, semua proyek tersebut tidak ada papan plang yang semestinya dipasang di kawasan proyek tersebut.
Pejabat Kepala Desa Sragi, Saris mengaku kalau lima titik pengerjaan proyek itu berada di sejumlah dusun. Antara lain, di Dusun Bongkoran, ada dua lokasi. Di Dusun Pertapan saat ini tengah di garap pembangunan jembatan.
Selain itu, di kampung Si Untung juga tengah dikerjakan saluran irigasi. Titik terakhir yaitu pembangunan penahan badan jalan di Dusun Kendal. “Tapi ya itu tidak ada papan namanya, “sesalnya. Dari lima titik proyek itu, terang dia, hanya ada satu pelaksana proyek yang telah memberitahukan kepada pemerintah desa terkait dengan pekerjaan yang tengah dilakukan.
“Yang lain tidak ada. Kita juga kesulitan jika warga bertanya,’’ bebernya. Menurut dia, papan nama itu harus dipasang ketika proyek sedang digarap. Itu untuk mengetahui siapa pelaksana proyek maupun anggarannya.
“Kalau pembangunan fisik itu dari ADD maupun DD, kita bisa menjawab. Ini yang garap CV, kita tidak bisa menjawab masalah anggarannya, karena memang tidak ada papannya,’’ tuturnya.
Oleh karena itu, pemerintah desa meminta kepada pelaksana proyek itu mengirimkan surat pemeritahuan. Pihak desa, terang Saris, sebetulnya sudah meminta agar hal itu dilakukan oleh pelaksana proyek. “Tapi sampai sekarang tidak ada realisasinya,’’ keluhnya. (radar)