Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

PSSI Harus Temui Klub

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI- Desakan klub terkait transparansi alasan pengajuan dana tambahan dan penggunaan keuangan PSSI mendapat respons beragam dari para pelaku dan pemerhati bola di Banyuwangi. Mereka meminta agar induk pembina sepak bola di Banyuwangi segera buka suara terkait persoalan tersebut.

Hal itu disampaikan pemerhati olahraga Banyuwangi, Ahmad Mustain. Ditemui di rumahnya kemarin (3/9), dia menyatakan sudah selayaknya PSSI mengumpulkan seluruh anggota terkait uang bantuan dari KONI itu. “Jangan pas ada anggaran diam, tidak ada anggaran teriak-teriak,” ujarnya. Pertemuan itu sekaligus menjadi media klarifikasi bagi PSSI terkait alasan pengajuan dana tambahan yang sedang diminta saat ini.

Itu dilakukan agar tidak ada kecurigaan satu sama lain. Terkait suara yang datang dari klub, Mustain menganggap hal itu cukup beralasan. Dengan dana lumayan besar, saat ini PSSI masih miskin agenda. Kompetisi internal yang diputar di era Michael Edy Hariyanto kini justru mandeg. Program pembinaan usia muda juga tidak berjalan. Tidak salah jika banyak pihak yang mempertanya kan ke mana uang yang diterima PSSI selama ini.

Selain itu, pensiunan BRI itu menilai pengurus PSSI saat ini kurang menjalin komunikasi dengan para anggota. Itu dapat dilihat dari keberadaan kantor PSSI yang tidak jelas. Bahkan, tersiar kabar sekretariat PSSI menumpang di rumah pengurus dan ndom-pleng di rumah dinas DPRD ya ng seharusnya menjadi mes pemain Persewangi. Mustain pun meminta kedua belah pihak segera bertemu. “Jika PSSI-nya tidak mau bertemu klub, silakan anggota men-jewerlewat mekanisme yang ada. Bisa lewat muscablub dan jalur lain.

Semua kini berada di tangan klub,” tegasnya. Sementara itu, pencairan dana PSSI dari yang berasal dari hibah KONI membuat se-jumlah pihak yang berurusan dengan keuangan PSSI mulai angkat bicara. Salah satunya Mohamad Kayun. Dia men-gaku tengah menunggu PSSI membayar uang yang pernah dipinjam kepadanya. Nominal uang yang dipinjam PSSI kepada M. Kayun cukup be-sar. Dia mengaku akan terus me-nagih uang yang pernah dipinjam pengurus PSSI itu. “Nominalnya sudah ada. Tinggal saya tagih,” cetusnya. (radar)