Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

PT BSI Uji Kualitas Air dan Biota Laut, Ini Hasilnya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Guna menjaga lingkungan dan perairan laut tetap bersih dan terjaga, PT Bumi Suksesindo (BSI) yang kini tengah melaksanakan penambangan emas di Gunung Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, melakukan pengambilan sample air laut berkala, Selasa (8/5/2018) kemarin.

Pengambilan sample air laut yang dilakukan oleh tim peneliti independen PT BSI setiap tiga bulan itu itu, dilakukan di beberapa titik seperti di Pantai Pulau Merah, Pancer, Mustika, Wedi Ireng, dan Banyutowo.

Penelitian air laut itu bertujuan mengetahui pengaruh aktivitas pertambangan di sekitar perairan dan dasar laut. Pemantauan kualitas air laut itu, sesuai dengan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang sudah tertera di Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) PT BSI.

Superintenden Departemen Environmental PT BSI, Iwa Mulyawan mengatakan, pengecekan AMDAL dilakukan di darat maupun di laut. PT BSI berkewajiban melakukan pengecekan lingkungan secara langsung untuk wilayah perairan baik dilaut dan sungai.

Untuk kegiatan yang dilakukan kemarin (8/5), terang dia, tim Departemen Environmental memantau dan mengecek kualitas air laut, komponen biologi laut, ketersediaan plankton, kondisi terumpu karang, ikan karang, dan memantau sedimen dasar perairan laut.

“Kegiatan tersebut rutin dilakukan PT BSI agar dapat menganalisa dampak aktivitas penambangan pada kualitas dan biota yang ada di sekitar wilayah pertambangan,” ujarnya.

PT BSI, terang dia, pada tahun 2014 atau sebelum perusahaan tambang emas itu beroperasi sudah melakukan uji riset pada wilayah perairan. Hingga beroperasinya PT BSI pada 2017, hasil dari uji laboratorium menunjukan tidak ada pengaruh dan pencemaran lingkungan terhadap perairan di sekitar PT BSI.

“Dari awal sebelum PT BSI beroperasi, indeks dari komponen tersebut menunjukkan nilai stabil, itu artinya tidak ada pengaruh buruk bagi lingkungan terhadap aktivitas PT BSI,” ungkapnya.

Untuk kegiatan ini, terang dia, pengamatan menggunakan berbagai alat untuk mengetahui kualitas air di perairan yang terdekat dengan aktivitas pertambangan. “Juga mengambil sample mikroorganisme seperti fitoplankton dan zooplankton,” terangnya.

Dalam penelitian itu juga mengambil sample sedimen pasir dan lumpur yang terdapat pada dasar perairan. Sample ini diambil untuk diteliti tingkat kualitasnya. “Kami mengambil sample sedimen dan mikroorganisme di dasar perairan di kedalaman mulai 10 meter hingga 15 meter,” cetusnya.

Beberapa lokasi yang diambil sampling dalam penelitian ini, itu di perairan Pantai Pancer, Pantai Wedi Ireng, Pantai Banyutowo, Pantai Pulau Merah, dan Selat Mustika.

“Untuk saat ini dapat dipastikan wilayah perairan laut yang dekat dengan lokasi pertambangan stabil dan kualitasnya masih tetap terjaga,” tandasnya.