Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Puji Kualitas Pelaksanaan ITdBI, UCI : Sudah Seperti Eropa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Kompetisi balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITDBI) pada 2018 ini telah memasuki tahun ke-7 penyelenggaraan. Setiap tahun, kualitas penyelenggaraan dinilai terus meningkat oleh para commissaire (juri) dari Federasi Sepeda Dunia (Union Cycliste Internationale/UCI).

Salah seorang juri Michale Robb di Banyuwangi, Jumat mengemukakan pelaksanaan ITdBI 2018 yang digelar 26 hingga 29 September semakin sempurna dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. KesEmpurnaan itu, mulai dari pengamanan di sepanjang lintasan hingga partisipasi masyarakat saat awal pelaksanaan balapan hingga saat ini, dinilainya sangat bagus.

“Sebenarnya, kondisi lintasan di Indonesia sangat sulit karena sangat ramai. Tetapi balapan ITDBI di luar prediksi, tidak ada sesuatu pun yang melintas di jalanan. Ini luar biasa dan kerja yang sangat bagus dari penyelenggara. Sudah seperti balap sepeda di Eropa,” katanya.

Juri (commisaire) asal Irlandia ini juga memuji partisipasi warga Banyuwangi yang dinilainya sangat antusias menanti dan menyaksikan ajang berskala internasional ini.

“Anak-anak terlihat gembira, berbaris rapi di sepanjang jalan sambil melambaikan tangan dan bendera dari bermacam-macam negara untuk menyemangati para rider. Ini menarik sekali dan sangat menyenangkan,” katanya.

Tak hanya itu, dia juga menilai pelayanan akomodasi juga pantas mendapatkan acungan jempol. “Selain kompetisi yang bagus, akomodasi dan makanan yang disajikan sangat enak. Kami berdua merasa senang di sini,” ujar ketua juri Zhao Jinshan.

Dia pun berharap, perlombaan yang menyisakan dua etape lagi ini terus berlangsung lancar. “Penyelenggaraan event ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penyelenggaranya ini benar-benar telah melakukan yang terbaik,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan gembira atas apresiasi dari dewan juri tersebut.

“Setiap etape tur selesai, evaluasi langsung kami lakukan. Ini agar kualitas pelaksanaan semakin meningkat. Apapun yang kami lakukan ini hanya untuk memberikan yang terbaik, sehingga ajang ini bukan semata-mata menjadi event balap sepeda, tapi juga mampu membawa kebaikan bagi Banyuwangi,” katanya.

Anas mengatakan, ITdBI ini dikonsep dengan menggabungkan aktivitas olahraga dan wisata. “Tidak sekadar ajang balap sepeda, kami gelar ajang ini sebagai ajang sport tourism. Karena kami ingin memberi kesan yang lebih kepada peserta,” katanya.

Anas menambahkan, ajang ini akan menjadi pembelajaran bagi seluruh elemen di Banyuwangi agar lebih disiplin, menghargai tamu, dan terkoneksi dengan dunia global.

“Misalnya saat siswa SD diimbau untuk ikut menonton saat para pebalap melintasi sekolahnya. Ini agar mereka termotivasi oleh nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah olahraga, seperti makna sportif, kekompakan tim, serta menambah wawasan global mereka secara langsung,” kata Anas.

ITdBI 2018 diikuti 19 tim dengan 94 pebalap dari 25 negara. Mereka terdiri atas 15 tim luar negeri (termasuk continental team) dan empat tim dalam negeri.