Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Puluhan Umat Hindu di Purwoharjo Gelar Barong Napak Bumi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

PURWOHARJO – Puluhan umat Hindu yang ada di wilayah Keca­matan Purwoharjo, menggelar ritual barong napak bumi yang dilaksanakan di Pura Wirasesa Desa/Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Senin (16/7/2018) kemarin.

Dalam upacara ritual itu, umat Hindu membawa barong yang dianggap perwujudan dari Sang Hiyang Widi. Bukan hanya itu, ada satu leak yang ikut diarak mengitari sejumlah desa di Keca­matan Purwoharjo.

“Ini upacara untuk meminta keselamatan kepada sang maha pencipta, bukan hanya umat Hindu yang didoakan, tapi semua umat yang ada di Kecamatan Purwoharjo,” ujar Ketua Panitia Barong Napak Bumi, Parnadi.

Menurut Parnadi, ritual ini sebe­narnya sudah dilakukan sejak Selasa (10/7) lalu. Tapi, dalam pro­sesnya akan berlangsung hingga 10 hari kedepan. “Awal pem­berangkatan dari Pura Kaya­ngan Tiga Pamoksan Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo,” ka­tanya.

Untuk ritual ini, jelas dia, diawali dengan pembuatan banten upa­cara, dan dilanjutkan menga­rak barong ke beberapa pura yang ada di Kecamatan Purwoharjo.

“Ada sekitar 21 pura yang ada di Kecamatan Purwoharjo, tidak semua pura itu disinggahi, hanya enam pura yang diinapi, salah satunya di Pura Wirasesa di di Desa/Kecamatan Purwoharjo ini,” ungkapnya.

Acara ini, masih kata dia, sebenarnya masih satu rangkai dengan upacara Barong Pura Kaya­ngan. Dalam upacara ini diajarkan dalam nira karana ingkang yang artinya tiga penyebab hubungan yang menjadikan orang harmonis dan seimbang. “Dalam Hindu itu ada tiga hubungan manusia yang membuat harmonis,” cetusnya.

Parnadi menambahkan, tiga hubungan itu manusia dengan maha pencipta, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan alam sekitar.

“Tenang barong itu untuk penyu­cian dengan yang menerima ketenteraman dan kedamaian, serta tolak balak atau dalam Hindu dikenal memayuh hayuning buwono,” jelasnya.

Sekretaris Kecamatan Purwoharjo, Sujoko mengatakan, acara ini sangat sakral bagi umat Hindu. Bahkan seluruh umat yang ada di Kecamatan Purwoharjo. “Ini untuk men­doakan kepada seluruh masyarakat di Ke­camatan Purwoharjo,” katanya.

Dalam acara itu, masih kata dia, barong itu sebagai perwujudan sang Hiyang Widi bagi umat Hindu. Sehingga, acara tersebut tidak bisa dilakukan main-main. Ada waktu yang harus ditentukan untuk melaksanakan acara ritual tersebut.

“Setiap tahun belum tentu diadakan, karena ini ritul kepercayaan umat Hindu disetujui atau didasari dengan pedoman yang kuat,” ungkapnya.