Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Putri Indonesia Akan Bawa Batik Banyuwangi ke Ajang Miss Universe

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Sejumlah model mengenakan batik bermotif kopi pecah berlenggak-lenggok diatas panggung Banyuwangi Batik Festival yang dihelat di Taman Blambangan tadi malam.

BANYUWANGI – Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2017 mengantarkan batik khas Banyuwangi naik kasta ke kancah dunia. Tidak tanggung-tanggung, Putri Indonesia 2017, Bunga Jelitha Ibrani, siap membawa batik khas Bumi Blambangan pada Miss Universe 2017 pada Desember mendatang.

Bunga mengatakan dirinya sangat terkesan dengan batik Banyuwangi. Karena itu, dia bertekad membawa batik Banyuwangi ke kontes kecantikan paling akbar sejagat tersebut. “Saya akan membawa batik Banyuwangi ke ajang internasional, yakni Miss Universe,” ujarnya dalam sesi konferensi pers BBF di Villa Solong, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, kemarin (29/7).

Bunga mengaku, selama dua hari berada di Banyuwangi mulai Jumat (28/7) hingga kemarin, dirinya langsung terpikat dua beberapa motif batik khas Banyuwangi. Dua di antaranya adalah motif kangkung setingkes dan kopi pecah yang menjadi tema BBF tahun ini.

Namun demikian, dia mengaku belum bisa memastikan motif batik apa yang akan dia bawa ke ajang Miss Universe mendatang. Sebelum memutuskan, dia akan mengunjungi beberapa sentra perajin batik untuk mengetahui filosofi setiap batik khas Bumi Blambangan.

“Sebab, kalau dari negara lain bertanya tentang motif batik yang saya kenakan, saya harus bisa menjelaskan. Tetapi yang jelas, salah satu motif batik Banyuwangi akan saya bawa (ke ajang Miss Universe),” cetusnya.

Sementara itu, perhelatan BBF yang digeber di Taman Blambangan tadi malam berlangsung meriah. Ribuan orang menyaksikan acara yang juga dimeriahkan penampilan dua penyanyi kondang tanah air, lsyana Saraswati dan Fitri Carlina tersebut.

Bukan hanya masyarakat umum, Bupati Abdullah Azwar Anas beserta forum pimpinan daerah (forpimda) Banyuwangi; Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Enggartiasto Lukita; serta Ketua Persatuan Wanita Olahraga Seluruh lndonesia (Perwosi) Jatim. Ny. Fatma Saifulah Yusuf juga hadir menyaksikan ajang akbar tersebut.

Direktur Utama (Dirut) PT Jawa Pos Koran, Azrul Ananda bersama keluarga juga hadir dan ikut menjadi saksi keindahan perpaduan batik lokal Banyuwangi dan gerakan 50 model lokal, nasional, dan model mancanegara tersebut.

Mendag Enggartiasto, memuji konsistensi Pemkab Banyuwangi menyelenggarakan BBF. Bukan itu saja, dia juga mengapresiasi langkah pemkab Banyuwangi yang sangat macem mempersiapkan regenerasi pembatik lokal dengan membuka sekolah batik di Bumi Blambangan.

“Ada beberapa daerah yang pembatiknya akan habis karena tidak ada regenerasi. Namun, Banyuwangi sudah mempersiapkan regenerasi pembatik dengan sangat baik,” pujinya. Tak kalah membanggakan, Enggartiasto mengaku tengah mempersiapkan batik Banyuwangi sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia. Untuk itu, dia membawa direktur Kemendag ke Banyuwangi.

“Isi pasar domestik dan isi pasar ekspor kita dengan batik Banyuwangi,” cetusnya. Bupati Abdullah Azwar Anas menambahkan, BBF bukan sekadar panggung fashion. Lebih dari itu, BBF merupakan perpaduan antara fashion, entertain, edukasi, dan upaya pengembangan batik lokal Banyuwangi.

“Maka, rangkaian BBF diwarnai beberapa kegiatan. Salah satunya batik fashion on pedestrian sebagai upaya kampanye agar trotoar kita tetap dijaga menjadi tempat yang nyaman sekaligus mengembangkan bakat anak-anak kita di bidang fashion. Ada juga lomba desain motif batik, dan lain-lain,” pungkasnya. (radar)