Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

“Raja” Bom Ikan Bengkak Keok

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Polair Amankan  Dua Unit Kapal dan speedboat

WONGSOREJO – Kawasan perairan Selat Bali belum steril dari ulah pelaku bom ikan. Sebagian nelayan masih menggunakan potasium untuk menangkap ikan. Pelakunya bukan orang baru. Rusaknya ekosistem laut itu akibat ulah pemain lama.  Sebut saja Amirudin alias Ami, 50. Dia adalah pemain lama bom ikan.

Ami yang merupakan warga Dusun Possumur, Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, itu pernah berurusan dengan polisi dalam kasus serupa. Dia pernah dihukum akibat ulahnya mengebom ikan menggunakan potasium.

Pernah mendekam di penjara rupanya tidak membuat Ami kapok. Lagi-lagi pria yang dijuluki ”raja” bom ikan asal Bengkak itu ditangkap  karena menangkap ikan menggunakan potasium.  Dia ditengarai sebagai pelaku serangkaian illegal fishing yang meresahkan nelayan di sekitar Pantai Bangsring.

Dalam aksinya, Ami menggunakan bondet alias bom ikan dalam memburu hal tangkapan. Dalam meringkus pelaku, Polisi Air Banyuwangi butuh tenaga ekstra. Sebab, pria tersebut dikenal licin dalam menjalankan serangkaian aksi pencurian ikan.

Sebagai barang bukti kejaha- tannya, polisi mengamankan dua unit kapal, speedboat, dan dua mesin tempel dan satu boks berisi ikan. Bukti lain berupa kompresor udara dan peralatan selam yang sering digunakan pelaku beraksi.

Selain meringkus Ami, anak buahnya bernama Munir juga diamankan. Sejauh ini Munir masih menjadi saksi. Kasatpolair Banyuwangi, AKP Basori Alwi, mengatakan proses penangkapan ikan yang dilakukan Ami ditengarai menyalahi hukum.

Perburuan ikan yang dilakukan bersama anak buahmya itu diduga  menggunakan bahan peledak. Aksi itu tentu saja membahayakan ekosistem laut, terutama  merusak terumbu karang dan habitat laut lain. “Pelaku terkenal  lihai dalam menjalankan aksi. Tiap kali diburu selalu lolos. Sampai akhirnya dia kita  dua minggu lalu saat menangkap ikan di Perairan Bangsring dengan cara yang sama,” beber Basori.

Kelicinan Ami tampak saat akan ditangkap. Dia lolos saat hendak ditangkap di laut. Tetapi, pelariannya berakhir di kediaman orang tuanya di Desa Bengkak malam kemarin. “Begitu polisi melihat dia di rumah orangtuanya, langsung  kami lakukan penangkapan. Kali ini dia tidak berkutik,” cetus  Basori. (radar)