Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

“Rakyat Bertanya Bupati Menjawab”

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Rakyat-Bertanya-Bupati-Menjawab

CSR BSI untuk Kepentingan Masyarakat

PESANGGARAN – Dialog terbuka Rakyat Bertanya Bupati Menjawab tentang tambang emas Tumpang Pitu yang digelar di  lapangan Sumbermulyo, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, berlangsung semarak kemarin pagi (25/3).

Dalam acara itu hadir Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kapolres AKBP Bastoni Purnama, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol (inf) Robby Bulan, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) H. Slamet Karyono, sejumlah anggota DPRD,  dan para pejabat di lingkungan  Pemkab Banyuwangi.

Ribuan warga yang tinggal di  sekitar lokasi penambangan emas  yang dikelola PT. Bumi Suksesindo (BSI) di Dusun Pancer, Desa Sumberagung,  Kecamatan Pesanggaran, memenuhi acara tersebut. “Saya ingin mendekat,” cetus Bupati Anas dalam acara itu.

Anas sengaja menggelar dialog di sekitar lokasi tambang emas itu  agar bisa mendengar secara langsung aspirasi masyarakat mengenai tambang emas di Gunung Tumpang  Pitu. “Saya ingin mendengar langsung,” katanya.

Dalam proses pengelolaan tambang emas, pemerintah daerah mewajibkan perusahaan mengelola limbah sebaik mungkin. Sehingga, diputuskan penggunaan metode penambangan heapleaching. Sejumlah warga juga sudah diajak melihat metode itu di PT. J-Resources Bolaang Mongondow (JRBM) di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Dalam sistem tersebut, limbah  tidak dibuang ke laut, tapi  diproses sehingga aman bagi alam. “Rakyat tidak boleh dirugikan akibat limbah tambang  emas,” cetusnya. Konsultan PT. BSI, Arief Arman syah, yang juga hadir dalam acara itu menjelaskan jenis pertambangan emas di Gunung  Tumpang Pitu berkategori pertambangan  epitermal. Sehingga,  tidak ada tailing yang membahayakan.

“Tumpang Pitu itu jenis epitermal, sehingga tidak akan ada tailing-nya,” jelasnya. Selain mendengar paparan dari bupati dan pihak BSI, dalam acara itu warga yang datang diberi kesempatan bertanya secara langsung seputar permasalahan tambang emas.

Pertanyaan itu  bisa untuk Pemkab Banyuwangi dan PT. BSI. Usai acara, Bupati Anas menyampaikan akan membuka pintu lebar kepada warga yang ingin mengetahui dan mengerti tambang emas.  Bahkan, dirinya menjadwal akan datang dan menemui warga Pancer, Desa Sumberagung, untuk memperjelas  persoalan ini.

“Mereka (warga Pancer) mengundang makan ikan di Pancer. Nanti kami akan ke Pancer,” katanya.  Bupati menegaskan, dalam pengelolaan tambang emas di Gunung Tumpang Pitu itu tidak akan terjadi relokasi. Selama ini  warga banyak yang khawatir akan  ada relokasi.

“Kami jamin tidak  akan ada relokasi,” ucapnya.  Mengenai kecurigaan dana APBD digunakan sebagai dana corporate social responsibility  (CSR) PT. BSI, Bupati Anas meluruskan bahwa hal itu tidak benar. “APBD kita itu jelas, alirannya juga jelas,” katanya.

Dana CSR dari PT. BSI, masih kata bupati Anas, untuk kepentingan masyarakat. Semua keinginan yang disampaikan warga diminta dikaji. “Saya meminta kepada perusahaan mencatat keinginan mereka, termasuk CSR yang perlu dibagi secara terbuka di sekitar   kawasan,” pintanya.(radar)