Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Ratusan Petugas Kesehatan Diterjunkan Saat Penyembelihan Hewan Kurban di Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sebanyak 197 petugas dan relawan diterjunkan di 25 kecamatan di Banyuwangi. Mereka diterjunkan untuk melakukan penelitian dan pengawasan post mortem hewan kurban.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pengawasan hewan kurban dilakukan agar daging kurban yang diterima masyarakat sehat, higienis dan bebas penyakit. Meski sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan di lapak-lapak penjual hewan kurban, pemeriksaan setelah penyembelihan ini juga perlu dilakukan.

“Kami tak ingin ada daging yang tak sehat saat penyembelihan kurban. Pengecekan sudah dilakukan oleh Dinas Pertanian di lapak-lapak. Namun juga perlu kami periksa dan awasi setelah penyembelihan. Ini juga untuk menjaga masyarajat agar tidak terjangkit penyakit dari hewan kurban,” ujar Anas dalam pesan WhatsApp yang diterima detikcom, Rabu (22/8/2018).

“Mereka akan bertugas pada saat penyembeihan kurban selama 3 hari. Mohon untuk masyarakat untuk memahami hal ini. Karena kebersihan dan kesehatan daging kurban yang dibagikan merupakan tanggungjawab kami,” tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan pemeriksaan dan pengambilan sampel hewan kurban setlah disembeluh (post mortem) akan dilakukan di 25 kecamatan di Banyuwangi. Pihaknya sudah membagi 197 petugas dan relawan itu di beberapa pos-pos yang suah ditentukan. Selain itu beberapa petugas dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Banyuwangi juga dilibatkan dalam kegiatan ini.

“Seluruhnya akan turun tangan selama 3 hari ini. Kami harapkan kami tidak menemukan penyakit pada hewan kurban yang disembelih. Karena memang pemeriksan kemarin di lapak-lapak hewan kurban yang jelek dan berpenyakit sudah kai warning untuk tidak dijual. Seperti gatal dan lain sebagainya,” tambahnya.

Dalam pemeriksaan tersebut, petugas akan memeriksa daging, lidah hati, dan diagfragma. Ada tiga penyakit yang diwaspadai yakni cacing hati, cacing pita, dan anthrax.

“Kalau cacing hati itu sebenarnya tidak berbahaya. Namun estetikanya kurang. Sementara untuk cacing pita itu kam periksa Sistiserkosis atau larva yang bisa berkembang menjadi cacing pita. Dan anthrax kami mewaspadai kiriman hewan kurban dari NTT dan NTB yang pernah ditemukan penyakit anthrax disana,” ujar drh Bambang Sugianto, Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian Banyuwangi.