Antara lain dari Prancis, Australia, dan Inggris. Pelepasan tukik disaksikan ratusan pengunjung Pantai Boom yang sore itu sedang ngabuburit. Saking ramainya pengunjung, parkiran sebelah timur sampai meluber ke jalan. Rilis tukik kali ini lebih ramai dari kegiatan sebelumnya. Ratusan orang tumpah ruah di Pantai Boom. Menariknya, turis pun ikut berbaur melepas anak penyu tersebut. Penasihat Banyuwangi BSTF Kuswaya mengatakan, tukik yang dilepas kemarin adalah hasil adopsi dari siswa SMPN 1 Banyuwangi.
Anak-anak sekolah itu antusias mengadopsi telur penyu karena lebih dulu mengikuti sosialisasi yang dilakukan BSTF dua bulan lalu. Saat itu, pengurus BSTF mengadakan sosialisasi kepada para siswa tentang manfaat melestarikan penyu. ”Alhamdulillah, sosialisasi yang kita lakukan dua bulan lalu menghasilkan manfaat,” ujar pensiunan pegawai Taman Nasional Baluran itu.
Menurut Kuswaya, kepedulian terhadap pelestarian makhluk hidup, terutama penyu, perlu dikembangkan kepada anak-anak. Sehingga anak-anak memiliki kepekaan terhadap alam dan mahluk hidup. Dalam kegiatan kemarin, BSTF menyediakan 400 tukik. Sedangkan yang diadopsi siswa-siswi SMPN 1 Banyuwangi sebanyak 355 tukik.
”Sisanya dilepas oleh masyarakat umum dan wisman,’’ timpal pendiri BSTF Wijayanto Haditanojo. Kuswaya menambahkan,pelepasan tukik kemarin sengaja dibuat berbeda. Yaitu, dilepas oleh anak-anak sekolah dan masyarakat umum. Bulan ini, lanjut Kuswaya, bertepatan dengan berdirinya yayasan penyu. BSTF berdiri bulan Juli 2010. ”Pelepasan kali ini sekaligus mensyukuri usia yayasan yang sudah tiga tahun,” imbuhnya. (radar)