Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Rel Terendam Banjir, 12 Perjalanan Kereta Api ke Banyuwangi Terganggu

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Perjalanan 12 Kereta Api di wilayah DAOP 9 Jember mengalami gangguan akibat rel yang terendam banjir di antara Stasiun Tanggulangin dan Porong.

Diantaranya KA Sri Tanjung jurusan Lempuyangan Jogjakarta–Banyuwangi maupun sebaliknya, Kereta Api Logawa dan Kereta Api Ranggajati jurusan Jember–Purwokerto– Cirebon, juga Kereta Api Mutiara Timur siang dan malam baik regular maupun premium jurusan Banyuwangi–Surabaya dan sebaliknya.

Manager Humas PT KAI DAOP 9 Jember, Luqman Arif mengatakan, hingga saat ini jadwal perjalanan ke 12 kereta api tersebut masih terganggu, karena ketinggian banjir dinilai membahayakan.

“Bagi kereta api dengan keberangkatan dari Stasiun Banyuwangi maupun Stasiun Jember akan berhenti di Stasiun Bangil. Pihak KAI memberikan beberapa pilihan kepada para pengguna jasa yang akan menuju Surabaya,” ungkap Luqman.

“Pihak KAI memberikan beberapa pilihan kepada para pengguna jasa yang akan menuju Surabaya. Yakni, berhenti di Stasiun Bangil lalu melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus yang sudah di siapkan oleh pihak KAI menuju Surabaya, ataukah tiket dikembalikan secara penuh,” imbuhnya.

Luqman menjelaskan, pihaknya belum menghitung kerugian yang di derita oleh PT KAI akibat dari bencana alam banjir ini.

“Tapi yang pasti, point terpenting adalah tetap memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna jasa transportasi kereta api,” pungkas Luqman.

Sementara itu, memasuki musim penghujan ini, pihak PT KAI DAOP 9 Jember yang meliputi Stasiun Banyuwangi hingga Pasuruan telah menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di berbagai titik yang di anggap rawan terjadi bencana alam seperti banjir dan longsor.

AMUS ini di tempatkan di Stasiun Pasuruan, Probolinggo, Jember, Kalisat, Kalibaru dan Stasiun Banyuwangi. Selain itu, PT KAI juga melakukan pemeriksaan ekstra di seluruh jalur Kereta Api di wilayah DAOP 9 serta menugaskan Petugas Penjaga Daerah Rawan di 28 titik jalur kereta api, yang di nilai rawan terjadi bencana alam.