Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Rendi Potong Rambut Sendiri

JADI SAKSI: (Dari kiri) Iqbal, Rezi, Rizal, dan Aldi saat berada di mapolsek gambiran kemarin (25/4)
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
JADI SAKSI: (Dari kiri) Iqbal, Rezi, Rizal, dan Aldi saat berada di mapolsek gambiran kemarin (25/4)

Dipotong Pakai Pisau Cukur Jenggot

GAMBIRAN – Langkah yang dilakukan Lukman Hakim, 38, membawa persoalan yang menimpa anaknya, Rendi Setiawan, 9, ke jalur hukum mulai menuai reaksi. Pasalnya, laporan kepada polisi yang menyatakan bahwa rambut Rendi petal dan kulit kepalanya berdarah akibat dicukur menggunakan silet oleh Poniran, wali kelasnya, dinilai mengada-ada.

Pihak sekolah menyayangkan langkah Lukman yang justru mengakibatkan hubungan guru dan murid terganggu itu. Buktinya, beberapa hari terakhirRendi tidak masuk sekolah. Akibatnya, kasus itu menjadi perhatian khusus Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) PGRI Banyuwangi.

“Sebagai pendidik, tentu kami tidak akan dendam kepada murid dan wali murid. Kami mempersilakan Rendi bersekolah seperti biasa. Kami akan menyambutnya dengan tangan terbuka,” ujar Wahyudi, ketua LKBH PGRI, saat dikonfirmasi di kantor UPTD Pendidikan Gambiran kemarin (25/4).

Wahyudi menerangkan, laporan yang dilayangkan Lukman hanya berdasar asumsi pribadi. Sebab, pihaknya telah melakukan penelusuran dengan cara mendengar keterangan Rendi, beberapa rekan sekelasnya, dan Poniran. Hasilnya, mereka sama-sama megatakan bahwa sang guru tidak pernah mencukur muridnya itu dengan silet, apalagi sampai berdarah.

“Jika Lukman menyadari kesalahannya dan bersedia meminta maaf, ya tentu kami maafkan. Kita tidak akan lapor balik kepada polisi walaupun laporan yang Lukman lakukan mengada-ada dan melanggar Pasal 220 KUHP,” terangnya. Dikonfirmasi di lokasi yang sama, Poniran juga menampik tudingan bahwa dia telah mencukur rambut Rendi sampai pital dan berdarah.

Justru dia merasa prihatin dengan potongan rambut Rendi yang nyeleneh dan tampak petal saat masuk kelas pada Jumat lalu (20/4). “Jadi, saat sampai di sekolah, potongan rambut Rendi ya sudah petal. Dia (Rendi) mengaku itu karena dia memotong sendiri rambutnya dengan pisau cukur jenggot,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tidak terima anaknya dicukur gurunya hingga petal, Lukman Hakim, 38, warga Dusun Sumberejo, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, mendatangi Polres Banyuwangi untuk melaporkan oknum guru tersebut.

Dengan mengajak anaknya, Rendi Setiawan, 9, yang masih kelas III SDN 3 Wringinagung, Lukman menunjukkan kondisi kepala anaknya yang dicukur hingga petal. “Dicukur gurunya dengan silet, dan siletnya melukai kepala hingga banyak mengeluarkan darah,” jelas Lukman Hakim. (radar)

Kata kunci yang digunakan :