Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Repelika Bukit Golgota dari Botol Bekas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

relikaROGOJAMPI – Prosesi jumat Agung yang menjadi rangkaian Hari Raya Paskah kemarin (3/4) berlangsung dengan bermacam cara di Banyuwangi. Di Gereja Kristus Tuhan (GKT) Rogojampi, aksi teatrikal penyaliban Yesus Kristus masih menjadi simbol mengingatkan jemaah terhadap kisah penebusan dosa.

Yang menarik dari teatrikal tersebut adalah tentang makam Yesus Kristus dan Bukit Golgota yang terbuat dari barang bekas. Tiga salib yang salah satunya ditempati Yesus terbuat dari butol bekas, sedangkan tebing dan gua terbuat dari koran dan kertas semen bekas.

Dani Kastanto, pendeta GKT, mengatakan pada prosesi jumat Agung itu jemaat kembali diingatkan tentang pengorbanan Kristus untuk manusia. Sebelum teatrikal dimulai, 200 jemaat akan melakukan perjamuan kudus dengan hidangan roti kecil dan anggur layaknya peristiwa sebelum penyaliban Yesus.

Selanjutnya, teatrikal dilanjutkan mulai penyiksaan tentara Romawi kepada Yesus hingga penyaliban. Selama kegiatan tersebut berlangsung, Dani yang berperan sebagai pengkhotbah membacakan sejarah peristiwa yang mendasari penyaliban tersebut.

”Teatrikal itu mengajarkan umat agar mengkhayati penebusan dosa dengan kematian Yesus dan kemenangan melalui kebangkitannya. Jadi, kita harus melayani dengan baik Yesus,” jelas Dani. Tepat di bawah bukit buatan di altar gereja itu terdapat sebuah gua sebagai representasi makam Yesus.

Di depan gua itu terdapat tutup, sehingga yang ada di dalam tidak tampak. Dani mengatakan, nanti tutup itu akan dibuka pada Minggu di puncak Hari Raya Paskah. “Nanti tutupnya dibuka saat kebangkitan Yesus Kristus.

Kita meyakini jumat adalah saat kematian Yesus dan Minggu kebangkitannya. Nanti kita adakan lomba juga untuk meranyakannya” kata Dani. Sementara itu, perayaan jumat Agung di Gereja Katolik Maria Ratu Damai berlangsung lebih tenang.

Tidak ada aksi teatrikal yang dilangsungkan di gereja yang beralamat di Jalan jaksa Agung Suprapto tersebut. Sekitar 1.200 jemaat Katolik yang hadir mengumandangkan kisah sengsara Yesus yang juga dibaca oleh pengkhotbah.

Khotbah yang dipimpin Romo Yohanes Paulus Aang Winarko itu dilanjutkan mencium salib yang ditutup ekaristi. “Besok (hari ini) masih ada prosesi duka cita maria. Malam Paskah dan puncaknya pada Minggu Paskah,” terang Budi Priyanto, 45, ketua DPP Paroki maria Ratu Damai. (radar)