Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ribuan Anak Berkebutuhan Khusus Banyuwangi Saling Unjuk Kreasi dan Prestasi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang diikuti lebih dari 1.500 anak disabilitas di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi, Selasa (27/2/2018).

Dalam festival tersebut mereka saling unjuk kreasi menampilkan bakat dan keahliannya. Ada yang jadi dalang, bermain catur, menari, hingga menjadi pendongeng.

“Festival ini menjadi ajang unjuk keterampilan dari anak-anak penyandang disabilitas. Mereka menampilkan berbagai bakat kepada publik. Kita menyaksikan betapa kerennya anak-anak ini,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada wartawan.

Festival ini, jelas dia, adalah bagian dari rehabilitasi berbasis masyarakat. Pemkab pun sejak empat tahun terakhir telah mengalokasikan beasiswa khusus bagi disabilitas yang berprestasi.

“Banyak di antara mereka yang berprestasi. Ada Dedi Mizwar yang juara Lomba Literasi tingkat nasional tahun 2017, juga Wahyono, qori terbaik tingkat nasional. Ada juga Eko Wahyu Prasetyo yang berhasil menyabet sebagai ‘Dalang’ terbaik tingkat Jawa Timur. Kita semua patut dan apresiasi kepada mereka,” kata Anas.

Festival Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) diisi dengan kreativitas dan keahlian mereka sendiri. Seperti yang dilakukan Nizam Pengestu Hidayatullah siswa SDLB Negeri Banyuwangi yang tengah asyik bermain catur melawan salah satu pengunjung.

Nizam yang tuna netra terlihat serius berpikir sebelum memindahkan bidak-bidak caturnya. Nizam bermain catur dengan bantuan suara saat posisi bidak catur dipindahkan. “Susah sekali mau skak, lawan saya ini kuat,” ujarnya.

Setelah berpikir sesaat, Nizam sambil meraba bidak lalu memindahkannya. Papan catur untuk untuk tuna netra ini memang dibuat khusus, alasnya dibuat berlubang dan papan putih dan hitam diberi alas yang berbeda.

Selain Nizam, ada sekolompok anak-anak ABK dari SLB PGRI Banyuwangi yang terdiri dari tuna grahita, tuna rungu dan tuna netra berkolaborasi dengan apik menyuguhkan pertunjukan wayang kulit. Ada yang mendalang, lainnya mengiringi dengan tarian dan menyanyi.

Hadir dalam festival ini artis Dewi Yull yang merupakan Duta Disabilitas. Dewi hadir untuk memberikan motivasi kepada anak-anak, orang tua dan guru tentang pola pengasuhan terbaik ABK berdasarkan pengalaman yang dimilikinya.

Bagi Dewi Yull, anak-anak berkebutuhan khusus ini adalah anak-anak yang istimewa, mereka memiliki bakat dan potensi yang luar biasa.