Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ribuan Guru Honorer di Banyuwangi Mogok Mengajar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Ribuan guru honorer Kategori 2 (K2) di Kabupaten Banyuwangi melakukan aksi mogok ngajar serentak. Aksi ini direncanakan akan digelar selama 5 hari kerja. Aksi ini sebagai tindak lanjut aksi menolak rekrutmen CPNS 2018.

Koordinator Daerah (Korda) Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Kabupaten Banyuwangi Hj Anis Akhodiyah mengatakan, mogok mengajar K2 ini dimulai hari ini, Selasa (18/9/2018) hingga Sabtu (22/9/2018).

Aksi mogok mengajar ini sebagai tindak lanjut aksi sebelumnya, yaitu menolak rekrutmen CPNS 2018 yang dilakukan pemerintah pusat.

“Rekrutmen CPNS ini sangat merugikan kami, karena dibatasi umur hingga 35 tahun. Sedangkan guru honorer yang masuk Kategori 2 usianya rata-rata berumur 40 tahun,” ujarnya.

Anis, menyadari aksi mogok mengajar ini akan berdampak kepada proses belajar mengajar di sekolah. Di salah satu sekolah bahkan beberapa kelas tidak melakukan aktifitas belajar mengajar. Guru kelas terpaksa mengajar di dua kelas yang berbeda.

Namun hal ini sebagai konsekwensi yang harus ditanggung. Karena kata Anis, dengan adanya rekrutmen CPNS 2018, guru honorer merasa disepelekan oleh pemerintah. Padahal para guru honorer sudah mengabdi hingga puluhan tahun.

“Harus diambil segala konsekwensinya karena niat kita ibadah bukan niat makar. Bukan niat melawan pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, tolonglah kami ini. Karena kami kemarin sudah mengirim surat petisi dan sebagainya, tahun-tahun lalu juga sudah, DPR nya dipetisi juga sudah,” kata Anis.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiono mengaku, sudah menyampaikan aspirasi para guru honorer di Banyuwangi ke pemerintah pusat. Namun regulasi pengangkatan CPNS 2018 ini ada pada pemerintah pusat. Sehingga yang berhak menentukan kriteria Calon Pegawai Negeri Sipil 2018 ini adalah pemerintah pusat.

“Kami berharap para guru honorer menghentikan aksi mogok mengajarnya, karena berdampak pada proses belajar mengajar di sekolah. Siswa tetap harus mendapatkan hak pendidikan di sekolah,” tambahnya.

Sekedar diketahui, tahun ini pemerintah pusat berencana akan melakukan rektrutmen 238 ribu lebih CPNS. Dari jumlah tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendapatkan jatah 600 lowongan CPNS pada tahun 2018 ini.