SEMENTARA itu, rumah milik bos arisan indeks daring Maya Novita Dewi, 29, di Dusun Curah Pecak, Desa/Kecamatan Purwoharjo terlihat masih kosong, Selasa (7/3). Lampu di teras rumah dan di samping warung, tampak masih menyala.
Sejak Jumat (3/3) hingga Selasa (7/3), Maya, suami, dan anaknya belum terlihat pulang. Keluarganya, juga tidak ada yang datang ke rumah di pinggir jalan raya dekat gapura perbatasan Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo. “Sampai siang ini (kemarin), pemilik rumah belum ada tanda-tanda pulang,” cetus salah satu tetangga Maya, Ali Rifan, 18.
Menurut Ali, rumah Maya itu pada Minggu (5/2) sempat didatangi dua orang laki-laki yang tidak dikenal. Keduanya sempat emosi dan akan menjebol pintu. “Saya cegah, takutnya (mereka) malah akan berurusan dengan polisi karena merusak rumah orang,” katanya seraya menyampaikan kedua orang itu selanjutnya pergi.
Kedatangan dua orang itu, lanjut Ali, tidak lama setelah emak-emak peserta arisan membubarkan diri dari rumah Maya di Dusun Curah Pecak, Desa/Kecamatan Purwoharjo. “Emak-emak bubar, dua orang itu datang,” terangnya.
Ditanya identitas kedua orang itu, Ali mengaku tidak mengetahui. Keduanya bukan orang sekitar dan datang dengan kondisi emosi. “Kurang tahu dari mana,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.(gas/abi)
SEMENTARA itu, rumah milik bos arisan indeks daring Maya Novita Dewi, 29, di Dusun Curah Pecak, Desa/Kecamatan Purwoharjo terlihat masih kosong, Selasa (7/3). Lampu di teras rumah dan di samping warung, tampak masih menyala.
Sejak Jumat (3/3) hingga Selasa (7/3), Maya, suami, dan anaknya belum terlihat pulang. Keluarganya, juga tidak ada yang datang ke rumah di pinggir jalan raya dekat gapura perbatasan Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo. “Sampai siang ini (kemarin), pemilik rumah belum ada tanda-tanda pulang,” cetus salah satu tetangga Maya, Ali Rifan, 18.
Menurut Ali, rumah Maya itu pada Minggu (5/2) sempat didatangi dua orang laki-laki yang tidak dikenal. Keduanya sempat emosi dan akan menjebol pintu. “Saya cegah, takutnya (mereka) malah akan berurusan dengan polisi karena merusak rumah orang,” katanya seraya menyampaikan kedua orang itu selanjutnya pergi.
Kedatangan dua orang itu, lanjut Ali, tidak lama setelah emak-emak peserta arisan membubarkan diri dari rumah Maya di Dusun Curah Pecak, Desa/Kecamatan Purwoharjo. “Emak-emak bubar, dua orang itu datang,” terangnya.
Ditanya identitas kedua orang itu, Ali mengaku tidak mengetahui. Keduanya bukan orang sekitar dan datang dengan kondisi emosi. “Kurang tahu dari mana,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.(gas/abi)
