Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Rumah Bacakades Kelir Nur Hariri Dilempar Batu

Bacakades Nur Hariri (songkok hitam) dibantu warga membersihkan pecahan kaca yang dilempar orang tak bertanggung jawab di Dusun Krajan, Desa Kelir, Kalipuro, Minggu (15/10).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Bacakades Nur Hariri (songkok hitam) dibantu warga membersihkan pecahan kaca yang dilempar orang tak bertanggung jawab di Dusun Krajan, Desa Kelir, Kalipuro, Minggu (15/10).

KALIPURO – Aksi teror terjadi jelang seleksi tujuh Bakal Calon Kepala Desa (Bacakades) Kelir, Kecamatan Kalipuro, Sabtu malam (14/10). Rumah Nur Hariri dilempar batu oleh pria misterius hingga mengenai kaca jendela dapurnya.

Pecahan kaca yang berantakan baru dibersihkan Minggu kemarin (15/10). Menurut Nur Hariri, teror tersebut terjadi pukul 18.30 atau setelah salat Magrib. Saat itu, dia berada di ruang tamu bersama tetangganya, Marjo. Keduanya kemudian mendengar suara kaca pecah.

“Saya kira itu gelas pecah, setelah saya lihat ternyata jendela dapur yang berantakan,” ungkap alumni Ponpes Syalafiyah Syafi`iyah Sukorejo Situbondo tersebut.

Mantan ketua BEM Untag 45 Banyuwangi itu mengaku dirinya memang mengikuti bursa Bacakades di desanya. Namun, dia enggan berkomentar jauh saat disinggung apakah aksi teror ada kaitannya dengan pilkades di Kelir.

“Kerugiannya tidak terlalu besar. Untuk kasus ini cukup menjadi catatan dan tidak saya laporkan ke polisi,” ujarnya. Dia menegaskan, apabila aksi teror benar-benar ada kaitannya dengan pilkades, maka diharapkan akan bertarung sehat seperti adu program kerja.

“Sejauh ini, visi-misi dan program kerja beberapa bakal calon sangat ngambang. Dalam waktu dekat seluruh warga akan tahu apa saja yang saya perjuangkan,” pungkasnya.

Khotimah, tetangga Nur Hariri, mengaku tidak melihat siapa pun yang melintas di gang depan rumahnya. Dirinya malah heran datangnya batu dilempar dari mana. “Seng ono sopo-sopo, lare cilik yo seng ono (tidak ada siapa-siapa, anak kecil juga tidak ada),” jelas Khotimah dibenarkan beberapa warga lain seperti Suhud dan Hayyik.

Untuk Desa Kelir, lanjut Khotimah, masih ada tujuh bacakades. Mereka adalah Nur Hariri, Bambang, Basuni, Sabar, Lutfi, Latif, dan Nurwanto. Ketujuh Bacakades tersebut dijadwalkan mengikuti seleksi tes tulis pada hari Selasa (17/10) besok. Tes tulis digelar untuk mencari lima calon yang maju ke tahap pemilihan pada 8 November mendatang.(radar)