Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Rusak Diterjang Banjir, Jembatan Penghubung Dua Desa Belum Diperbaiki

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SONGGON – Jembatan penghubung Desa Sumberbulu dan Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, yang rusak akibat diterjang banjir bandang masih terbengkalai, Kamis (26/7/2018) kemarin.

Jembatan itu bagi warga di dua desa sangat penting. Selain sebagai penghubung, juga dibuat warga untuk pergi kerja ke kebun. “Sejak rusak diterjang banjir bandang, jembatan tidak bisa digunakan lagi,” cetus Suparman, 58, warga Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon.

Menurut Suparman, jembatan itu sudah satu bulan lebih dibiar­kan rusak. Warga yang ingin mem­perbaiki, terkendala tidak ada dana. “Kita mau ambil dan disingkirkan juga tidak mungkin, karena besi jembatan tersangkut pepohonan dan sangat berat,” katanya.

Untuk mengevakuasi besi jem­batan itu, terang dia, dibutuh­kan alat berat. Dengan adanya bangkai jembatan, aliran sungai juga ter­ganggu. “Banyak material yang masih menumpuk di sungai dan sekitar sungai,” ujarnya.

Jembatan itu, masih kata dia, dulunya dibangun dengan dana dari swadaya masyarakat. Gara-gara jembatan itu rusak, para siswa yang setiap harinya melewati jembatan itu saat akan ke sekolah, kini harus memutar. “Dulu jem­batan itu dibuat anak-anak Desa Sumberbulu yang sekolah di Desa Bayu,” paparnya.

Suparman menyebut warga berharap jembatan itu segera di­bangun kembali. Sehingga, ma­syarakat bisa kembali menggu­na­kannya. “Semoga Pemkab Banyu­wangi ikut prihatin dan segera membangunkan,” harap­nya.

Warga lainnya, Chopet Bastomi, 28, mengatakan akibat banjir ban­dang melanda beberapa desa di Kecamatan Songgon, seperti Desa Sumberbulu, Parangharjo, dan Bedewang, banyak fasilitas umum yang rusak dan belum ada yang diperbaiki.

“Yang ter­dampak banjir cukup banyak, termasuk Desa Alasmalang dan Cantuk di Kecamatan Singojuruh,” terangnya.

Bastomi menyebut akibat banjir di sungai Badeng itu, juga menim­bulkan saluran air bersih yang di­manfaatkan warga ikut hancur. Tapi kini, sebagian dari saluran air bersih sudah diperbaiki oleh pemerintah desa.