Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sakit, ABK Kapal Ikan Meninggal di Tengah Laut

Jenazah ABK Meninggal Dunia Dievakuasi Di Dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi, Senin (11/12
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Jenazah ABK Meninggal Dunia Dievakuasi Di Dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi, Senin (11/12

BANYUWANGI – Jenazah Rohadi (24) warga Desa Karanganom, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah, ABK Kapal Ikan KM Makmur Rejeki Bahari yang meninggal dunia di tengah laut tiba di dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi dan langsung di evakuasi menuju ke RSUD Blambangan Banyuwangi, Senin (11/12).

Sebelumnya, Kapal Ikan KM Makmur Rejeki Bahari yang di nahkodai oleh Sugiri (38) warga Desa Wonokerto, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Propinsi Jawa Tengah tersebut membawa 31 ABK termasuk korban.

Kapal berangkat dari Pelabuhan Juwana, Pati Jawa Tengah pada Jum’at (20/10) lalu dengan tujuan Perairan Sumbawa Nusa Tenggara Barat untuk mencari ikan. Sesampainya di Sumbawa pada Rabu (25/10), kapal tersebut kembali berlayar untuk mencari ikan.

Namun, pada Kamis (7/12) sekira pukul 20.00 waktu setempat korban mengalami sesak nafas dan nahkoda kapal berinisiatif membawanya ke Rumah Sakit yang ada di pulau Sumbawa guna dilakukan penanganan medis.

Sayang, saat perjalanan di tengah laut sekira pukul 00.30 waktu setempat, korban di nyatakan meninggal dunia. Selanjutnya, nahkoda kapal membawa jenazah korban ke Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi dan tiba pada Senin (11/12).

Karena peristiwa meninggal dunianya korban berada di tengah laut, maka penanganan kasus ini adalah kewenangan Satuan Polisi Air Banyuwangi.

Kasat Polairud Banyuwangi, AKP Subandi membenarkan terkait dengan adanya ABK kapal KM Makmur Rejeki Bahari yang meninggal dunia tersebut. Lalu di evakuasi ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk di lakukan otopsi luar.

“Dari hasil pemeriksaan medis diduga korban meninggal dunia karena sakit paru paru yang di deritanya kambuh. Serta pada tubuhnya tidak di temukan adanya tanda tanda penganiayaan,” papar AKP Subandi.

Hal itu di perkuat dengan keterangan adik korban Royikin (23) yang juga merupakan ABK kapal tersebut mengaku, selama ini kakaknya mengidap penyakit paru paru.

Biasanya kapal ikan melakukan perjalanan selama 3 hingga 4 bulan, untuk selanjutnya membongkar ikan hasil tangkapan mereka di dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi.

“Tapi KM Makmur Rejeki Bahari itu baru berjalan 1,5 bulan, ABK nya ada yang meninggal dunia sehingga terpaksa harus mendarat darurat di Banyuwangi,” pungkas AKP Subandi.

Setelah di lakukan otopsi luar, rencananya jenazah korban langsung di serahkan kepada pihak keluarga untuk di pulangkan ke rumah duka di Desa Karanganom, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah.